Sunday, November 22, 2009

Kisah cinta walikota Pekalongan, dr. HM. Basyir Ahmad.


Berdarah Arab, dan taat pada orang tua, dokter yang walikota ini berkisah tentang kisah cintanya. Saat kuliah, pak walikota menyenangi suara salah seorang teman kami, suara dengan logat Sunda. Nah, tercantum di hati , ingin jodoh dengan suara mendayu logat Sunda. Gampangnya sih, cari saja (calon) istri Sunda. Untuk dr Basyir tak semudah itu, syarat dari orang tua yang paten untuk pak Walikota : Arab.

Allah Maha Besar, jumpalah pak dokter dengan nona Arab berlogat Sunda, saat beliau melakukan kunjungan ke Bandung. Selesai? Belum, sang nona masih duduk di Sekolah Menengah Atas. Dr Basyir tak kehilangan akal, sang nona yang secantik namanya - Balqis , di boyong ke Pekalongan, di sekolahkan (dulu). Saya tak sempat bertanya , kapan menikahnya, sekarang berputra 4 (?) .Pak dokter yang kemudian menjadi walikota Pekalongan menepati janjinya pada mertua, ibu Balqis tidak hanya tamat SMA, sekarang pun sedang menjalani pendidikan S3. Huebat….

(Pak Walikota berceritera saat jamuan makan malam)


Saturday, November 21, 2009

Musium Batik














Megono- Kuliner Pekalongan


Yakin pasti Pekalongan ada kuliner yang khas, begitu sampai Pekalongan 30 Oktober 2009, saya mulai bertanya. Dijawab langsung oleh istri Walikota Pekalongan yang cantik - ibu Balqis, dengan menghidangkan nasi megono saat makan siang di museum Batik Pekalongan , Sabtu keesokan harinya . Megono ini terasa khas sekali, dengan bahan nangka muda (gori) yang dirajang halus, dan parutan kelapa, di perkaya rasanya oleh kecombrang, dan irisan serai.

Megono ini (ternyata) merupakan lauk sarapan. Minggu pagi , hari berikutya, kami mendapati sebungkus nasi megono, di depan pendopo kabupaten Pekalongan, di jual Rp 1000,- per pincuk, di jamin kenyang. Megono cocok di padu dengan lauk apapun. Saat di museum batik, megono ditemani urap sayur, tempe goreng sedangkan di kabupaten Pekalongan, telur dadar.

Jadi ingin mencari nasi megono lagi…

Sunday, November 15, 2009

Helm Batik di Museum Batik Pekalongan


Menjadi tamu pak Walikota yang berdedikasi tinggi terhadap batik, mengunjungi Museum Batik sudahlah pasti. Museum Batik merupakan salah satu karya pak Walikota, di wujudkan dalam waktu 3 bulan dan diresmikan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu 12 Juli 2006.

Peran Pekalongan dengan Walikota dr. Mohamad Basyir Ahmad terhadap diresmikannya batik sebagai Heritage Indonesia, sangatlah besar. Tak pelak,UNESCO diajak pak Walikota hingga perkampungan, dan (akhirnya) menyadari, batik mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia dari lahir hingga meninggal dunia.

Memasuki era kini, batikpun menjadi ragam pada helm, seperti yang saya dapati pada Kedai Batik di area Museum Batik . Mau pakai? Keren lho.

Saturday, November 7, 2009

Walikota Pekalongan : Dokter yang Walikota- Walikota yang dokter


Ini papan praktek "biasa", yang ngga biasa, yang praktek menjabat aktif Walikota Pekalongan. Bertekad tak akan menggunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi, pak Walikota tetap praktek. Menyiasati
waktu, prakteknya lepas subuh dan, sekitar magrib . Kemungkinan dengan perhitungan jam segini gak ada rapat ya pak Walikota