Wednesday, December 30, 2009

DOA AKHIR DAN AWAL TAHUN

DOA AKHIR TAHUN

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa sallallaahu ‘ala sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa ‘alaa aalihi wa sahbihii wa sallam.
Allaahumma maa ‘amiltu fi haazihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu fa lam atub minhu wa lam tardahuu
wa lam tansahuu wa halimta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu
ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardaahu wa
wa’attani ‘alaihis-sawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa zal-jalaali wal ikraam,an tataqabbalahuu

minni wa laa taqta’ rajaa’i minkaa yaa kariim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW,
beserta para keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah,segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu,sedang kami belum bertaubat,padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya,dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai

dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan,semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad,keluarga dan sahabatnya.

Amin yaa rabbal ‘alamin.

nb : Doa akhir tahun dibaca waktu Ashar, sesudah sholat Ashar.





DOA AWAL TAHUN

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

Wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa ‘alaa ‘aalihi wa sahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwal, wa ‘alaa fadlikal-’azimi wa juudila-mu’awwali,wa hazaa ‘aamun jadidun qad aqbala nas’alukal ‘ismata fiihi minasy-syaitaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haazihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytigaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa zal-jalaali wal-ikraamin yaa arhamar-raahimiin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa ‘alaa ‘aalihi wa ashaabihii wa sallam

Amin yaa rabbal ‘alamin

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya.
Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan
kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarganya dan sahabatnya.

Amin yaa rabbal ‘alamin

Dibaca usai sholat Magrib


Thursday, December 24, 2009

Dim Sum- All you can Eat


Pada jalan dua jalur, antara jembatan yang melintas tol Kebon Jeruk – dengan perempatan Srengseng, kini banyak gerai makanan. Sulung tak sengaja menemukan Dim SumFactory. Curangnya, sulung dan bungsu sudah dua kali , sebelum mengajak ayah dan ibunya. Dari arah tol, terletak di sisi kiri jalan.

Pada hari sabtu dan Minggu, all you can eat dengan variasi sekitar 15 menu , minimal 2 orang, hampir Rp 40. 000,- perorang. Jadi yang bertempat tinggal di sekitar Kebon Jeruk, bisa santai dan menimati dim sum tak jauh dari rumah, di malam minggu. Gerai di buka pk 8.00 pagi. Ada menu breakfast …..























































































Friday, December 18, 2009

Berkereta Api (ke Pekalongan)


Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan ber kereta apai, setelah bertahun merasa nyaman dengan mobil ataupun pesawat. Namun undangan kumpul teman di pekalongan akhir Oktober 2009 , dan undangan teman yang mantu pada nyaris pertengahan minggu Desember 2009 ini, menyebabkan saya memilih ber kereta api. Ticket kereta api Oktober 2009 yang lalu diupayakan oleh teman kami , karena kami pergi berombongan. Pada undangan mantu teman, tidak banyak yang bisa hadir dari Jakarta, jadilah sulung saya minta mengatur perjalanan kami dengan kereta api.

Ticket dipesan sulung melalui telpon, mudah, pagi-pagi sulung menelpon dan menanyakan kereta apai yang sesuai dengan perencanaan waktu kami. Resepsi diselenggarakan sabtu, 12 desembember pk 19, perjalanan dengan kereta api memakan waktu 4 jam,kami meminta kereta api yang tidak terlalu pagi Disarankan Argo Anggrek, yang berangkat dari setasiun kereta api Gambir pk 9. 30 , dan perencanaan pulang Minggu sore, agar kami sempat mengelilingi Pekalongan. Pilihan kami Argo Muria, seperti jadual kinjungan kami sebelumnya. Pk 17.20, suatu waktu yang sesuai untuk kami. Ticket dapat dibayar dengan transfer, maksimal 3 jam setelah pemesanan, kemudia ticket dapat diambil di loket khusus di Gambir. Sangat menolong dan mudah.

Saya sering berkereta api ke Surabaya , saat eyang Putri dari ayah masih sugeng, dengan LIMEX (Limited Express) ataupun BIMA (Biru malam) yang punya bilik tidur. Saya segera membandingkan dengan ketika saya sering berkereta api , saat lalu. Seingat saya , naik kereta api masa kecil saya , agak seperti naik pesawat. Ada sepasang pramugari di pintu masuk , mungil manis , lengkap dengan rok mini dan stocking.

Saat pengecekan ticket, saya mendapati sosok yang tidak semuda dan segagah dulu. Sosok laki-laki, lelah, dengan jas kebesaran. Dulu sosoknya gagah dan dikuti “pramugara” berdasi dengan jas warna gelap, yang memnatat kami akan turun disetasiun mana.

Makanan disajikan, tepatnya dijual segera kereta api melaju. Di jual nasi dalam bungkusan, saya mencoba 2 jenis, nasi krawu dan nasi begana. Saat lalu, pada LIMEX dan BIMA, ticket termasuk hidangan. Minuman dingin , kaleng ataupun juice, di dorong pada kereta sepertri trolly supermarket.

Kebersihan rupanya belum ada standarnya. Yang terbersih dan sama pada 2 perjalanan saya, argo muria. Yang “membingungkan” Argo Sindoro, “juara” di antaranya , Argo Anggrek. Pada Argo Muria, tampak toilet dibersihkan secara berkala. Ketenagaan juga belum ada standar , yang paling ramah pada Argo Muria. Pada Argo Anggrek, he he, maaf , nyaris kaya preman.

Yang sekarang mirip pesawat, dijual cendera mata. Ini menyenangkan untuk saya, perempuan bekerja, punya ponakan entah yang besar atau yang kecil, senang bisa membeli sesuatu. Ada seri Thomas the Train…..

Namun ada yang paling mengkhawatirkan saya. Di Gambir , lantai peron dan kereta api nyaris sejajar, tak masalah, saat di Pekalongan, naik dan turun kereta api , beda ketinggiannya lebih dari 50 cm. Wuih, naik dan turun sangat sulit. Turun nyaris jongkok dulu , dan saat naik, ada posisi setengah jongkok yang terjadi , yang akan menciderai lutut bila terjadi pada usia lanjut. Dulu seingat saya , ada tangga kayu, di mana “fasilitas” tangga kayu nya ya?


Semoga tidak menunggu seseorang cidera , baru di adakan (lagi).


Thursday, December 17, 2009

Skoliosis- ketika tulang punggung meliuk


Proyeksi tulang punggung kearah depan diharapkan merupakan suatu garis lurus. Penyimpangannya, tidaklah diharapkan. Skoliosis didefinisikan sebagai terjadinya kurvatura ke lateral, dengan putaran satu atau lebih pada tulang punggung.

Skoliosis merupakan suatu kondisi yang rumit. Ditengarai dengan suatu keadaan tidak hanya terjadinya kecondongan kesamping tetapi juga perputaran kolumna vertebralis pada aksis longitudinal. Serta sering bersamaan dengan terjadinya kiposis dan lordosis.

Anatomi

Tulang punggung (spine) dibentuk oleh Agar berfungsi sebagai penopang yang baik, tulang punggung memilki dua jenis stabilisator. Stabilisator intrinsik dan stabilisator ekstrinsik. Stabilitas intrinsik dari kolumna vertebralis dijaga oleh : a. verterbra dan diskus terutama annulus fibrosus ; b. faset artikular dari sendi intervertebra posterior dengan kapsulnya; c.Ligamen intraspinosus dan supraspinosus, Ligamen flava anatara lamina dan Ligamen longitudinal anterior dan festoriol ; d. Intrinsik intravertebral yang kecil dan muskulus erektorspina.

Stabilitas intrinsik dijaga oleh sangka thoraks. Setiap iga didukung muskulus interkostal masing-masing dan ligament yang menggabungkan antar iga dan iga terhadap prosesus tranfersus dan badan verterbra. Didepan sangka thoraks diperkuat oleh sternum dan kartilago kostalis. Otot-otot abdomen depan dan belakang juga berfungsi sebagai suporter ekstrinsik

Pembagian skoliosis

Struktul dan nonstructural

Suatu skoliosisi dikelompokkan sebagai skoloisis nonstruktutal apabila terkoreksi saat badan

dicondongkan arah lengkungan.

Skoliosis idiopatik

Betahun tahun, skoliosis yang tidak diketahui penyebabnya disebut dengan “ idiopatik”. Namun, ada penelitian yang menyatakan bahwa scoliosis idiopatik merupakan penyakit genetik dan diturunkan melalui gen autosomal dominan dengan penetrance incomplete. Scoliosis idiopatik prevalensinya lebih sering terjadi pada perempuan dewasa, delapan kali lipat dibandingkan dengan laki laki dewasa, dan terjadi sekitar 70 persen diantara kejadian kasus skoliosis lainnya.

Onset kejadian dari skoliosis idiopatik ini dibagi atas 3 periode utama. Periode itu adalah zona infantile, juvenile, dan adolescent.

  1. Intantile ( anak - anak )

Terjadi pada anak sejak lahir hingga berumur 3 tahun. Pada umumnya, di deteksi pada tahun pertama sejak kelahiran. Kasus ini lebih sering terjadi di Inggris, biasanya pada laki- laki dan biasanya lokasi terjadinya adalah pada lekukan thoracic sebelah kiri. Mayoritas sembuh secara spontan, walaupun tidak diobati dan mungkin ini dikarenakan hasil dari pembentukan ketika di rahim; beberapa kasus berkembang menjadi struktur lekukan yang cukup kaku, keras dan prognosis yang jelek.

  1. Juvenile ( remaja )

Terjadi pada umur 4 tahun hingga 10 tahun. Perbedaan antara kasus remaja awal dengan fase anak anak akhir biasanya sulit di pisahkan kecuali didasarkan atas pemeriksaan x-ray. Kebanyakan dari kasus ini dideteksi pada umur lebih dari 6 tahun dan berlokasi pada kurva thorax kanan. Pada kelompok umur ini, prevalensi kasus diantara perempuan dan laki laki terjadi secara merata.

  1. Adolescent ( dewasa )

Kasus pada zona ini didiagnosa ketika kurva dilihat pada umur 10 tahun dan skeletal yang matang. Bentuk dari thorax kanan dan torakolumbal lebih dominan. Perubahan bentuk kurva ini lebih banyak dideteksi pada kelompok umur ini namun sudah terjadi sebelum umur 10 tahun, tapi tidak di deteksi hingga usia menjelang dewasa. Delapan puluh persen dari skoliosis dewasa terjadi pada perempuan, dan kurva yang terbentuk cenderung ke kanan.

Lengkungan idiopatik kemungkinan akan berkembang seiring pertumbuhan. Biasanya, semakin muda waktu kejadian pada anak yang struktur lengkungannya sedang berkembang maka semakin serius porgnosisnya. Pada umumnya struktur lengkungan mempunyai kecendrungan yang kuat untuk berkembang secara pesat pada saat pertumbuhan dewasa., dimana lengkungan kecil non struktur masih fleksibel untuk jangka waktu yang lama dan tidak menjadi semakin parah.

Model dari bentuk lengkungan pada kasus skoliosis idiopatik biasanya termasuk dari satu diantara lima tipe lengkungan ( plate III ).

1. Lengkungan thoraks kanan

Ini adalah bentuk yang paling banyak terjadi pada skoliosis idiopatik dengan letak terjadi pada end-vetebrae T4,5 atau 6 sebagai batas atas, dan T11, 12, atau L1 sebagai batas bawah. Bila disertai rotasi vetebra yang cukup parah, tulang iga pada bagian sisi konvenks mengalami deformitas yang buruk, yang menghasilkan kecacatan pada bentuk dan impairment yang cukup serius dari fungsi kardiopulmonari pada lengkungan yang melengkung mencapai 70 derajat. Lengkungan ini akan berkembang secara cepat dan harus tangani secara dini untuk mendapatkan penyembuhan dan perbaikan bentuk secara fungsional dan kosmetik. Lengkungan thorax kanan merupakan kurva yang MAYOR. Ini dimaksudkan kurva ini mempunyai struktur dan peranan yang penting. Biasanya terdapat lengkungan yang lebih kecil pada arah yang berbeda dan terdapat dibawah kurva thoracic kanan. Lengkungan lengkungan ini adalah SEKUNDER atau COMPESATORY dan biasanya disebut sebagai kurva MINOR .

2. Lengkungan Torakolumbal

Ini adalah lengkunan yang lebih panjang , biasanya mengarah ke arah kanan dengan batas atas di T4, 5 atau 6 dan batas bawah L2, 3, atau 4. selain dari kurva thoraks kanan, terdapat juga kurva thoraks kiri atas minor dan kurva thoraks kiri bawah minor di daerah lumbar untuk tujuan kompensasi. Lengkungan torakolumbal biasanya tidak mengalami kelainan bentuk yang parah, tapi bisa mengakibatkan distorsi tulang iga dari rotasi vertebra tersebut.

3. Kurva mayor ganda

Pada bentuk ini, ada 2 kurva dari prominens yang utama. Keduanya merupakan struktural dan menurut terminologi awal sebagai ” kurva primer ganda”. Lengkungan ini biasanya terdiri atas thoraks kanan dan lengkungan lumbal kiri sama bentuknya.

Kurva mayor ganda ini bisa terdiri atas :

Thoracic kanan, lumbal kiri ( kombinasi yang paling sering )

Thoracic kanan, torakolumal kiri

Torakolumbal kiri, kanan bawah lumbal

Thoracic kanan, tohracic kiri ( kurva thoracic ganda, yang pertama kali diperkenalkan oleh dr. John Moe )

Pada thoracic kanan, kurva lumbal kiri bentuknya bisa berawal pada perempuan dewasa dengan kurva thoracic mayor kanan dan kurva lumbal minor kiri ( comensatory dan non struktural ). Hal ini terkadang dikenal dengan bentuk lengkung intermediate. Dan seiring dengan pertumbuhan pasien maka lengkungan lumbal bisa berkembang dan menjadi lebih kaku dan menjadi struktural. Kalau lengkungan lumbal berkembang pembentukannya dibandingkan dengan kurva thoracic, maka bentuk formasi nya bisa menjadi lengkungan mayor ganda. Bentuk seperti ini adalah bentuk lengkungan thoracic kanan dari T5 ke T11 atau 12, dan pada lengkungan lumbal kiri dari T11 atau 12 hingga L4 atau 5. Bentuk dari lengkungan ini simetris dan seimbang, kurva ini tidak mengakibatkan deformitas yang berat daripada dengan kasus kurva yang satu buah saja, tapi tetap akan menjadi masalah serius apabila mereka berkembang menjadi lebih berat.

4. Lengkungan lumbal mayor

Ini adalah lengkungan yang cukup sering terjadi dan biasanya berawal dari T11 atau 12 hingga L5. lengkungan ini biasanya mengarah ke kiri pada 65 % kasus. Tulang belakang thoracic biasanya tidak akan berkembang menjadi lengkungan compensatory dan tetap fleksibel. Lengkungan ini tidak mengalami kecacatan, tapi hanya sedikit kaku dan bisa mengakibatkan nyeri sendi sewaktu membawa anak dan usia lanjut.

5. Kurva cervicothoracic

Ini merupakan lengkung yang jarang terjadi, dimana umumnya mengarah kekiri. Terjadi pada C5 hingga T4 atau 5. Jarang terjadi nyeri tetapi bisa terjadi distorsi dari garis pembentukan yang menjadi masalah estetika/ kelainan bentuk.

Kelainan diakibatkan oleh berbagai macam bentuk untuk tiap formasi lengkungan, tapi lebih sering dan akan lebih berat pada thoracic kanan dan kurva torakolumbal. Deformitas yang terjadi lebih ringan dengan bentuk kurva mayor ganda. Kasus dengan thoracic kanan dan lengkungan torakolumbal akan membentuk suatu ”overhang” dari thorax terhadap bentuk konfeks dari kurva. Kurva ganda mayor yang seimbang akan menjaga level bahu diatas posisi panggul. Tulang iga dan prominens lumbal tidak terlalu berat dan kelainan bentuk yang terjadi salah satunya batang tubuh yang memendek.

Kelainan skoliosis idiopatik dapat terjadi pada anak yang sehat. Tidak ada yang lebih meresahkan, selain melihat anak perempuan berumur 11 atau 12 tahun yang mempunyai kelainan dari lengkungan thoracic kanan, dalam waktu satu atau dua tahun, berkembang menjadi deformitas yang parah, namun tanpa manifestasi sistemik, pemeriksaan laboratorium yang normal, dan tanpa gejala klinis.

Pengobatan

Yang penting pada skoliosis adalah deteksi dini kelainan yang terjadi. Umumnya lengkungan skoliosis dapat diobati tanpa tindakan bedah dimana penilaian diambil/ditetapkan melalui pengukuran sudut skoliosis yang terjadi. Salah satu cara untuk melakukan deteksi dini adalah dengan skrining skoliosis pada sekolah sekolah.

Skoliosis merupakan suatu kelainan ortopedi yang memerlukan penanganan khusus serta mungkin dibutuhkan suatu pusat skoliosis yang ditangani oleh ahli bedah yang berpengalaman serta seorang pembantu dalam pemasangan gips serta penyanggah (brace) yang khusus.

Tujuan pengobatan :

1. mencegah progresivitas skoliosis ringan sampai sedang.

2. melakukan koreksi dan stabilisasi pada skoliosis yang lebih berat

jenis pengobatan yang disesuaikan dengan penyebab, onset terjadinya, umur penderita, besarnya kurva dan progresivitas skoliosis.

1. Pengobatan konservatif

Hampir semua skoliosis dapat ditangani dengan terapi konservatif. Pengobatan konservatif dipertahankan sampai terjadi pematangan pertumbuhan tulang. Prinsip pengobatan konservatif terdiri atas distraksi, traksi, penekanan lokal atau semacam kombinasi.

Pengobatan konservatif terdiri atas :

a. Observasi

Observasi merupakan suatu pemeriksaan yang teratur setiap 6 bulan untuk menilai progresivitas dari sudut sehingga dapat diputuskan tindakan yang akan dilakukan.

b. Latihan

Dapat dilakukan latihan sikap duduk, berdiri, berjalan, relaksasi otot yang tegang, latihan pernafasan serta mobilisasi pada jaringan lunak yang memendek.

c. Pemasangan penyangga, seperti penyangga dari milwaukee atau penyangga dari boston. Pembuatan penyangga ini harus dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian khusus untuk pembuatan penyangga skoliosis.

d. Pemasangan bidai atau jaket badan menurut Risser

Pada prinsipnya pemakaian jaket untuk traksi dan penekanan lokal

2. Pengobatan operatif

Indikasi operasi :

a. Operasi dilakukan apabila sudut leih dari 400 atau terjadi progresivitas dari sudut sebelum usia penderita mencapai dewasa. Patokan untuk melakukan operasi ini adalah dengan melakukan follow up secara teratur.

b. Apabila terdapat deformitas yang memberikan gangguan

c. Pengobatan konservatif yang tidak berhasil

d. Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi deformitas rotasional dan deviasi lateral serta melakukan artrodesis pada seluruh kurva primer. Operasi yang paling sering dilakukan adalah operasi instrumentasi menurut Harrington.

Clinical Symposia, Ciba Geigy, volume 24, no1,1972

Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. 2007.Jakarta. PT Yarsif Watampone. P.243-4 )