Friday, February 25, 2011

Philipina: Meteran listrik yang berjajar

Saya foto di daerah pantai, arah selatan dari Ilo-Ilo Philipina, tempat aktivitas ilmiah yang saya ikuti diselenggarakan. Melihat saya keheranan hingga membuat foto, teman Philipina saya menerangkan, untuk daerah rural, memang demikian. Terkadang malah diletakkan tinggi, dan petugas pembaca meteran listrik membuat foto digital agar terbaca.

Thursday, February 24, 2011

Nury melaporkan : Huntara (Hunian Sementara) Sidomoro







Dusun Sidomoro, desa Adikarti, Kecamatan Muntilan merupakan salah satu wilayah dengan kerusakanyang cukup berat. Dibuatkan 12 hunian sementara, menggunakan tanah (sawah) desa. Dipandu tenaga ahli dari Universitas Gajah Mada, yang menerjunkan mahasiswa untuk langsung bekerja, dibangun dengan bahan utama bamabu. Bambu sumbangan dari penduduk, atap seng menggunakan seng bekas karena selain murah, mutunya bagus (menurut pimpronya). Bangunan dengan “panggung” karena didirikan di atas sawah.

Bangunan diharapkan bisa dipergunakan awal Maret 2011, sambil (nantinya) membuatkan rumah permanen ditempat semula, kecuali satu orang yang tidak memiliki tanah, dicarikan tanah selain dibuatkan bangunan. Bantuan saat kami berkunjung datang dari para pekera di Tanjung Priok Jakarta. Diharapkan HUNTARA ini hanya lima tahun, setelah lima tahun, tanah dikembalikan ke desa.

Kuliner Magelang: Kupat tahun Magelang (asli)






Dua hari dan satu malam di Magelang, mengunjungi warga Negara Indonesia yang terkena “sapaan” lahar dingin, kulinerpun tetap diupayakan. Teman tim yang lain ternyata asli Magelang, kalau tidak saat muda hobby bermain ke Magelang,kecuali saya yang hanya singgah dalam perjalanan saat bersama ayah saya masih sering rute Jakarta – Surabaya pergi-pulang. Saat ditawarkan kupat tahu, saya sambut dengan gembira.

Sarapan hari pertama , setelah tiba pk 5 dinihari dengan bis malam Safari Darma Raya, menuju “base camp” di Potrobangsan, disediakan bu Kusban gudeg, ngga tahu beli dimana, belum tanya, he….lapar, uenak, menikmati saja sambil di foto. Pembicaraan selain tentang rute kunjungan, ya kuliner Magelang, selain kupat tahu , disebutkan mangut lele. Siip.

Mangut lele dijawah ibu dr Ichsan, selesai meninjau lokasi Dusun Sidoharjo, desa taman Agung, Kecamatan Muntilan, tersedia mangut lele. Lele dengan bumbu kekuningan ini ternyata memang bumbunya kunyit yanh dibakar dan dihaluskan bersama dengan kemiri, kunyit, kencur, bawang merah dan bawang putih , selain bawang putih ,disertakan daun salam, blimbing sayur, cabai rawit dan santan. Lele yang digoreng dulu setelah bumbu yang dihaluskan meresap. Kemudian digodog dengan santen disertai bumbu yang lain. Bu Ichsan menyajikannya dengan nasi hangat. Mak lhep……lenyap lah mangutnya. Teman-teman merekomendasikan resto Cinde Laras, untuk mangut lele. Saya amati letaknya di tikungan, kalau dari arah Magelang ada di sisi kiri, dekat penjual kerajinan batu-batu, patung hingga cobek.

Kupat tahu, di idamkan dari siang, terlaksana sekitar pk 7 malam. Saya sengaja duduk dekat tempat meracik, melihat “ubo rampe” kupat tahu. Tahu pastinya, yang bersama kupat menjadi bagian utama. Tahunya di goreng tidak kering, setiap porsi normalnya setengah ketupat, yang tidak besar dan tidak kecil, bakwan sayur dipotong-potong disertai sayur sepertinya daun kubis, taoge. Bumbunya dua, bumbu kacang dan kuah gula jawa. Saya lihat bu Ali (?) mengulek langsung kacang yang sudah di goreng , bawang putih dan cabe rawit langsung pada piring. Selanjutnya potongan ketupat, menyusul tahu, sayur (taoge dan daun kubis) dan paling atas bakwan, terakhir disiram kuah gula jawa yang dibuat dengan mencairkan gula jawa dengan air disertai lengkuas dan daun salam , selain garam tentunya. Segar diniimati setelah lelah mengunjungi wilayah yang disapa lahar dingin.

Seorang anggota tim sejak pagi sudah mencanangkan kuliner enam kali, sehingga kami dijalankan di alun-alun selepas makan ketupat, biar lapar lagi! Niatnya hanya “menonton” para teman yang makan, akhirnya pesan juga , tertarik baunya yang harum dan penasaran dengan tulisan: berdiri sejak jaman Jepang. Pesanan mayoritas miE, dari yang nyemek hingga full kuah, saya pesan misoa kuah, agar dokumentasi foto bervariasi. Lha, …mak lhep..tinggal menyisakan piring kososng. Pengantar tidur yang nikmat dan hangat.

Sarapan hari kedua,pecel. Huebat, delivery, oleh nyonya rumah disajikan prasmanan. Pecel dengan sayurannya standard, tetapi penyertanya, usus goreng dan empal. Empalnya bukan versi empal gepuk yang berserat tinggi, tetapi empal dengan daging lembut yang serasa lumer di mulut. Pengantar kerja yang nikmat.



Pulang dengan bekal getuk trio, krupuk rambak, tape hijau. Nikmatnya kerja tim, ada yang jalan , ada yang menyiapkan oleh-oleh. matur nuwun bapak dan ibu Kusban. Dr Ichsan dan ibu.

Saturday, February 5, 2011

Kaki diabetes (diabetic foot): Kenali, waspadai.


Saat ini saya dan beberapa dokter dari disiplin ilmu yang berbeda, penyakit dalam sub divisi endokrin dan bedah ortopedi sedang berusaha menyelamatkan kaki penyandang diabetes, istilah kerennya limb saving. Limb saving merupakan upaya menyelamatkan anggota gerak.

Bagaimana bisa terjadi?

Pada seseorang dengan diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi sehingga mencederai syaraf dan pembuluh darah. Syaraf yang cedera selanjutnya menyebabkan “perasaan’ pada kaki hilang. Anda tidak dapat merasakan rasa sakit oleh sebab apapun pada kaki misalnya karena tertusuk atau cedera saat memotong kuku, sehingga mudah terjadi luka yang terinfeksi.

Kerusakan syaraf disebut sebagai diabetic neuropathy, dijumpai pada separuh penyandang diabetes. Gejala yang terjadi mencakup:

-Baal pada kaki, nyeri yang tiba-tiba, rasa panas, atau kesemutan.

-Mual, muntah, sulit buang air besar atau diare.

-Gangguan seksual, gangguan berkemih.

-Rasa berputar saat berubah posisi dengan cepat.

Kaki diabetes menjadi serius bila akhirnya perlu diamputasi atau dihilangkan. Gangguan pembuluh darah berarti kaki tidak mendapat cukup pasokan darah dan oksigen, sehingga akan sulit terjadi penyembuhan saat terjadi luka dan atau infeksi.

Saran:

-Periksa kaki secara berkala. Saya menyarankan periksa saat akan tidur malam.

-Pergunakan sepatu nyaman dengan ukuran sesuai.

-Cuci kaki dengan sabun dan air hangat, keringkan sesudahnya.

-Potong kuku lurus saja, tidak terlalu pendek.

Yang penting :

Masalah kaki diabetes dapat dihindari dengan mengontrol kadar gula darah juga kebersihan kaki, karena gula darah yang terkontrol dapat mencegah gangguan syaraf atau mencegah perburukan.

Ilustrasi:

Kaki yang sudah terpaksa diamputasi beberapa jari, sedang diupayakan “menyelamatkan” .

Sincia 2562: Ada barongsai di rumah praktek


Saya membuat artikel ini sambil masih deg-degan. Lha sekitar pk 20, Jumat malam, satu hari setelah tahun baru lunar 2562, di rumah praktek, jegagik….barongsai masuk halaman, “tersenyum” di depan pintu ruang tamu.


Lha, saya baru pulang dekat magrib dari gladi resik wisuda di UI Depok, full make up, full dress (kebetulan merah), menolong beberapa pasien, seorang pasien malah datang dan ditunggui ambulans, mak dung deng dung deng, tiba-tiba muncul barongsai. (Sepertinya) saya senang kesenian barongsai, tetapi seumur-umur kompleks saya praktek dan tinggal baru sekali ini di kunjungi barongsai. Sopir ambulans lari ketakutan ngumpet, saya juga kaget seperempat mati. Saya saking kagetnya ngga begitu jelas mendengan “pawang” nya ngomong apa, tapi saat nonton televisi saya tahu kalau barongsai datang, diberi angpau, dan konon dengan demikian aura buruk “dimakan” barongsai, karena konon barongsai (bisa) mengusir aura buruk. Sejarah Barongsai versia Nian (monster) mengisahkan pada masa Dinasti Qing, di satu wilayah di China ada monster yang mengganggu penduduk setempat hingga menimbulkan keresahan dan ketakutan. Saat itulah muncul singa (barongsai) untuk menghalau monster tersebut. Akhirnya, monster kalah dan lari ketakutan. Setelah itu singanya pergi, tapi monster ternyata mau balas dendam dan masyarakat tidak tahu ke mana singa pergi. Mereka bingung, akhirnya mereka buat kostum barongsai seperti yang ada sekarang, dan berhasil menyingkirkan monsternya.

Saya bersyukur diberi contoh ayah saya, yang selalu punya angpau, sambil deg-degan berat saya masuk, menyambar angpau sediaan, dan minta bungsu memberikan. Saya dengar dari ruang tengah: “Kamsia, ya Koko”. He, he, di kompleks saya tinggal, sulung saya sering dipanggil Cici , dan bungsu Koko. Semoga aura buruk rumah praktek hilang, sehingga saya bisa membantu pasien dengan lebih baik.

Cuma lain kali bilang- bilang ya kalau mau lewat……………….

Ngga punya fotonya dweh.

Friday, February 4, 2011

Nyeri pada leher- cervical syndrome ?



Kenzo (bukan nama sebenarnya), laki-laki, 28 tahun, datang dengan keluhan tak bisa tidur karena kesakitan pada leher yang menjalar ke lengan kiri hingga tangan kiri. Kenzo hanya bisa duduk, tidur berbaring dengan posisi apapun, akan memicu sakitnya. A..ha, ini yang dikenal sebagai cervical syndrome, suatu terminologi menggambarkan tanda dan gejala yang terjadi karena iritasi persyarafan cervical (leher) yang menyebabkan peradangan.

Anatomi dan persyarafan

Leher merupakan bagian tulang belakang yang paling tinggi, dan sifatnya yang khusus menopang kepala, menyebabkan komponennya harus cukup fleksibel. Seperti juga tulang belakang yang lain, tulang leher tediri atas dua bagian besar, depan dan belakang. Bagian depan / vertebra bodies merupakan unit fungsional, diantara dua badan vertebre terdapat bantalan yang bersifat sebagai peredam shock absorb, sedangkan bagian belakang dibentuk oleh arcus atau lengkung, dua prosesus transverses dan satu prosesus spinosus, serta sepasang sendi. Bagian belakang merupakan perlekatan otot dan ligament yang mendukung kepala dan leher, serta mengerakkan tulang belakang, tepatnya leher. Bagian tengah sisi belakang yang merupakan ronngga, dan mejadi semacam lorong dari leher hingga punggung bawah, terdapat yang dikenal sebagai badan dari syaraf pusat, berbentuk seperti ekor untuk otak. Pada tiap ruas antar ke dua tulang belakang, pada bagian depan terdapat bagian dari persyarafan yang disebut radix/ akar.


Persyarafan leher dan lengan merupakan gabungan tiga saraf cervical dan dua saraf kelompok thorakal, yang disebut sebagai plexus brachialis. Ke lima saraf anyam menyaman mempersyarafi leher, lengan hingga tangan. Setiap saraf merupakan gabungan akar (radix) yang bersifat penggerak dan perasa. Gangguan pada persyarafan menimbulkan gejala dan tanda sakit, gangguan perasaan hingga gangguan gerak. Gangguan persyarafan leher, sesuai dengan sifatnya, dapat menimbulkan gejala pada lengan dan tangan.

Bagaimana dengan Kenzo?

Kenzo merasakan sakit yang sangat, keluhan dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) yang dibawa mengarah pada diagnose cervical syndrome. Nyeri pada Kenzo terpicu saat gerakan menengadah dan miring kanan dan kiri. MRI menegaskan dengan gambaran yang sesuai yaitu: spondylosis cervical, HNP cervical C5-C6 posterolateral, iritasi radix C6. Nyeri dirasakan hingga mencapai derajat nyeri 10 pada posisi tertentu. Saya dapati lengan yang teraba hangat dan jaringan yang teraba tegang. Kenzo sudah mendapat obat untuk menghilangkan rasa sakit yang bekerja pada saraf tepi maupun yang bekerja meredakan perasaan sakit pada saraf pusat. Saya menambahkan low power laser dan satu obat lagi untuk segera meredam peradangan. Nyeri berkurang setelah pemberian laser pertama, bisa tidur meski masih dalam posisi setengah duduk setelah laser ke dua, dan pada kunjungan ke tiga, lengan kiri sudah tidak teraba hangat dan ketegangan menurun. Laser ke empat diberikan setelah jeda dua hari, karena mempersiapkan neck collar rigid yang bisa disesuaikan ketinggiannya. Neck collar selain untuk membatasi gerak, juga mengistirahatkan otot yang tegang karena peradangan, serta nantinya berefek traksi atau tarikan yang meninggikan ruang antar dua tulang leher, sehingga mengurangi jepitan syaraf.

Pada Kenzo belum diberikan latihan untuk memperkuat otot, saat ini diperlukan meredakan peradangan dulu. Ini hari ke enam sejak Kenzo datang pertama kali. Saya berikan laser ke empat, sakit pada skala tiga, tetapi bila berjalan cepat dan lengan tergantung, nyeri menjadi tujuh. Jadi diharapkan Kenzo tidak menggantung lengan, karena akan berakibat seperti tarikan pada plexus brachialis, memicu radang kembali. Laser low power tepat untuk Kenzo, saat ini. Pada keadaan radang yang sedang terjadi (akut), tidak diharapkan pemberian sesuatu alat yang menimbulkan panas.

Pengobatan nyeri leher ditentukan penyebabnya, Pada Kenzo, penyebabnya peradangan pada akar syarat. Pemberian obat selain untuk meredakan nyeri, juga diutamakan meredakan peradangan. Terapi akan berbeda bila penyebabnya berbeda, namun pada dasarnya yang awal dapat dilakukan : “istirahat” kan leher dan ataupun lengan yang sakit. Bila dirasakan berdenyut, kompres dengan air dingin, tidak yang bersifat panas. Kenali gerakan leher kearah mana menjadi pemicu rasa sakit. Berbekal “dongeng” gejala dan tanda, disertai pemeriksaan penunjang, terapi dapat diberikan dengan tepat.