Sunday, June 30, 2013

Warung Tekko, spesialis penyet. Pul- kumpul Wikimu




Usulan saya untuk kumpul Rabu, 19 Juni 2013 (sepertinya)  tersetujui secara aklamasi, menggantikan usulan mbak Melani  yang tadinya (hendak)  mematok hari Kamis tanggal 20 Juni 2013. Sebagai konsekuensinya, saya wajib hadir, meski sebelumnya gawe  sore dulu di rumah sakit bilangan Jakarta Barat. 

Tempat kumpul yang disepakati warung Tekko- SCBD, dengan patokan waktu pk 19.00 hingga pk 22.00. Untuk mencapai tempat kumpul dari tempat gawe saya , saya harus melalui Sudirman, sehingga saya (terpaksa) tidak bisa tepat waktu karena 3 (three)  in 1 (one) di Sudirman baru selesai pk 19. Saat saya tiba (setelah mencari-cari dan bertanya kesana kemari) dan menyebut kata sandi “(mbak) Melani” segera saya di antar ke meja yang  sudah dipenuhi pak Mimbar beserta bu Mimbar dan bungsunya, pak Berthold, mas Yusuf Iskandar  yang pernah mentraktir saya sekeluarga  di resto bebek dekat Prambanan, mas Iwan Nusantara (van Soerabaja) yang menjamu saya  dan suami dengan tahu khas Surabaya saat jumpa di Surabaya, mas Bagus yang pernah berkunjung ke rumah menemani saya saat jamasan (mencuci) keris di suatu bulan Suro beberapa tahun lalu, lengkap dengan istri dan dua jagoan kecilnya, pak Berthold yang (juga) penggemar cosplay sehingga sempat sepanggung dengan bungsu saya, dan tentu saja mbak Melani yang disertai karibnya mbak Retty. Saat saya datang kursi sudah penuh, sehingga mbak Melani mengajak hijrah ke meja yang lebih panjang. 

Saya belum pernah ke warung Tekko, meja –meja panjang dengan bangku-bangku panjang tanpa sandaran mengisi ruangan. Makanan kemudian segera di pesan, pak Mimbar yang sempat googling sebelum menghadiri perjamuan Rahu, memesan konro bakar saos madu karena merupakan spealisasi warung Tekko selain iga penyet.  Yang lainnya memesan aneka penyet, saya dan mas Satrio (bungsunya pak Mimbar), mbalelo dengan memesan gurami penyet. Bu Mimbar melengkapi dengan sayuran, mas Bagus pesan sate dan nasi goreng untuk dua jagoannya. 


Minuman yang dipesan  berkisar antara soda gembira dan es cincau serta penyerta mineral water. Saat hidangan di pesan mas Bajoe datang melengkapi pul-kumpul Wikimu.
Pak Mimbar bahagia dengan pilihannya, menyebutkan konronya mudah di potong dengan pisau, sedangkan mas Yusuf Iskandar gembira juga dengan menu penyetnya yang ngga nylilit (menyelip di antara gigi) , saya lihat mas Satrio menghabiskan guramenya sehingga kalau ada kucing, terpastikan kucingnya cuma kebagian kepala ikan sakipet (sedikit sekali).


Bon saya bawa pulang sehingga saya bisa mengintip harganya. Yang paling mahal konro bakar saos madu, pada bon tertera 2 orang yang pesan, harga seporsinya Rp 60.000,-, ranking ke dua,  gurame penyet, Rp 45.000, iga penyet Rp 36.000. sedankan penyet paket empat tertera antara Rp 32.000 hingga Rp 35.000,-. Es cincau, cincau kelapa muda atau cincau mangga berkisar Rp 17.000,- sedangkan soda gembira Rp 15.000,-. 


Saya yang duduk mojok dekat bu Mimbar asyik bicara (seputar) cucu, sehingga ngga ngeh ada pembicaraan serius tentang rencana pembuatan buku. Kalau mas Bagus ingin bicara lebih lama selain gayeng, bisa di rumah ayah saya yang dibilangan Jakarta Pusat. 

Bagaimana?