Monday, February 24, 2014

Arum manis









Arum manis ini saya beli di Pasar Tanah Abang blok A, ada yang menyebut rambut nenek, mungkin karena warnanya keputihan. Arum manis ini mengingatkan masa kecil saya, Saat TK hingga SD (saat itu SR), sekitar tahun 60-an, saat kami  mukim di Malang. Arum manis di jajakan dengan berjalan, sambil penjualnya menggesek rebab. Belinya setangkep-setangkep, tidak dalam banyak tangkepan seperti pada gambar.

Saat ini disekitar rumah dijual, dijajakan dengan sepeda, dijual dengan kantongan plastik seperti pada foto. Seorang murid saya mengenang arum manis yang di jual langsung dengan alat pembuatnya, dijajakan dengan sepeda, dan arum manisnya tidak dijepit “roti”, namun diambil  (digulung) dengan lidi.

Punya kenangan dengan arum manis?