Dimulai dengan sms dari drChabib mengabarkan seorang teman , dr M.
Basyir yang saat ini menjabat walikotaPekalongan akan punya gawe ngunduh
mantu 8 Februari 2015, terpikirkan kunjunganke Pekalongan. Rencana ke
Pekalongan tahun 2015 memang sudah ada, karenareunian dijadualkan dengan
pak Walikota Pekalongan menjadi tuan rumah.
Tangal 8 Februari
2015 jatuhhari Mnggu, acara ngunduh waktu pk 19.00, hari Sabtu
sebelumnya, tanggal 7Februari 2015, ada undangan sahabat seorang dokter
di Bandung yang menggelarresepsi putri bungsunya.
Beruntung
punya temanseperjalanan, dr Chabib yang memandu pencarian ticket pergi
pulang. Sabtu keBandung pergi pulang, pada hari yang sama, ke Pekalongan
dirancang dengankereta apai yang bisa sekitar tengah hari hari Minggu
tiba di Pekalongan, dankembali ke Jakarta (tadinya) diupayakan sekitar
pk 7 sampai Jakarta kembali. DrChabib terpaksa beristirahat di rumah
sakit, dr Chabib memandu pencarian ticketkereta api dengan sms. Pergi
dan pulang dengankereta api Argo Bromo Anggrek, infotambahan , harga
karcis Rp 285.000 danbisa dibeli di Indomaret.
Perburuan
ticket dimulai.Senin sore asisten wara-wiri ke Alpha mart dalam
kompleks rumah berbekal sms drChabib yang saya forward, ada, karcis
tinggal 7. Merasa tenang saya tidaksegera membeli. Keesokan harinya lagi
mencoba di Alfa Mart yang lain, di RSsaya gawe paruh waktu.
Keberangkatannya sesuai, pulangnya yang tidak,kepulangan adanya Argo
Sindoro yang akan tiba di Jakarta sekitar pk 11. Wah,mikir dulu.
Keesokan harinya, agak siang, saya tanya asisten :tahu caranya
belikarcis kereta apai? Ho, Icha tercinta mampu membeli online tidak
perlukemana-mana.
Membuka jadual keberangkatan,lho,
pada jadual yang sama kok harganya berbeda. Panduan dari dr
Chabibharganya Rp 285.000,-. Tertera harga ada yang Rp 310.000. Tidak
mengerti maksudperbedaan harga, Icha saya minta mengoke kan harga
sesuai panduan. Beres. Kepulangan dicari, memangsesuai yang dibuka di
Alfa mart sebelumnya, yang memungkinkan Argo Sindoro,dari Pekalongan pk
7.13 dan tiba Jakarta pk 11.41, harga sama.
Pada hari
Minggu tanggal 8Februari 2015 kereta api Argo Bromo Angrek berangkat
tepat waktu dari setasiunGambir. Saya mendapatkan gerbong paling
belakang. Konon harga menunjukkan gerbong,kalau yang lebih mahal yang
tengah. Apa iya? Letak gerbong tak masalah, tetapigerbong yang terkesan
barang sudah tak layak pakai dipaksakan (masih) digunakanyang
mengganggu. Ada upaya membersihkan, namun kesannya kumuh. “Pramugari”
nyajuga seperti anak habis main di sawah di sanggulin. Haduh, jadi
membandingkandengan masa tahbu 70 an hingga awal 80 an saat saya sering
mondar-mandirberkereta api. Pramugari dan pramugaranya keren.
Terlintas dalam pikiran saya, apa prestasipak Yonan hingga jadi mentri?
Mencermati sepanjang perjalanan, saya lihatsetasiun kereta api semuanya
rapi dan bersih. Kereta api hanya berhenti sekalidi setasiun Cirebon
sebelum tiba di Pekalongan, tak ada pedagang asongan yang(dulu) riuh
menawarkan aneka rupa saat kereta berhenti, bahkan masuk dalamgerbong.
Harap-harap
cemas sayamenanti kereta api kepulangan ke Jakarta. Kali ini Argo
Sindoro yang berbasisdari Semarang. Saya baca pada karcis, gerbong 1,
artinya dibelakang lokomotif.Saya sudah berburuk sangka mendapati
keadaan kereta api sepert sebelumnya. Ho,saya dapati gerbong kereta apai
yang cukup rapi, dengan bungkus sandaran kepalayang rapi, tidak seperti
sebelumnya, kedodoran, di jahit asal jadi. Cukupdingin, bahnkan teman
saya dingin. Pramugarinya cantik dan ramah. Makanan disajikanpada
piring, pada Argo Bromo Anggrek dengan plastik seperti kalau kita
takeaway dari suatu resto makanan Jepang. Teman yang dari Bandung dengan
kereta apiharina menceriterakan kereta apinya bagus dan dingin
ArgoBromo Anggrek rutenya Jakarta- Surabaya, Argo Sindoro rutenya lebih pendek,Semarang – jakarta. Apakah ini penyebabnya?
Kalaureunian ke Pekalongan nanti mencoba kereta api lain atau yang sam dengan hargabeda ah…….
Monday, February 9, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment