"Sluku-sluku bathok,
Bathoké éla-élo
Si Rama menyang Solo,i
Oléh-oléhé payung mutho.
Mak jenthit lolo lo bah,
Yén mati ora obah
Yén obah medéni bocah,
Yen urip goléko dhuwit..."
Sluku-sluku bathok:
(hidup tidak boleh dihabiskan hanya untuk bekerja. Waktunya istirahat
ya istirahat, untuk menjaga jiwa dan raga agar selalu dalam kondisi
seimbang. Bathok atau kepala kita perlu beristirahat untuk memaksimalkan
kemampuannya)
Bathoké éla élo :
Dengan cara berzikir (éla-élo = Laa Ilaaha Ilallah), mengingat Allah akan mengendurkan
syaraf neuron di otak. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.
Si Rama menyang Solo:
Siram (mandilah, bersuci)
menyang (menuju) Solo (Solat).
Lalu bersuci dan dirikanlah salat.
Oléh-oléhé payung mutho:
Maka kita akan mendapatkan perlindungan (payung) dari Allah, Tuhan kita.
Mak jenthit lolo lo bah:
Kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada yang tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan
walau sesaat.
Wong mati ora obah:
Saat kematian datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang.
Yen obah medéni bocah:
Banyak yg ingin minta dihidupkan, tapi Allah tidak mengizinkan. Jika
mayat hidup lagi maka bentuknya menakutkan dan mudharatnya akan lebih
besar.
Yén urip goléko dhuwit: Kesempatan terbaik untuk beramal adalah saat ini. Saat masih hidup.
Tuesday, December 15, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment