Teringat whats app seorang senior: “Nury, apa bapak dulu di divisi
Ronggolawe?” Saya terlusuri dengan menggunakan simpanan ingatan. Muncul
nama GPH Djatikusumo pada ingatan, saya pasang nama beliau, divisi
Ronggolawe dan nama ayah saya. Ini namanya era perang, saat Proklamasi
hingga mendekati tahun 50-an. Divisi ini berdiri di daerah Mantingan
lalu pindah ke Cepu. Cepu cocok dengan ingatan. Wilayahnya meliputi 4 karesidenan, antara lain Bojonegoro. Saat itu dinamakan saat revolusi fisik. Tertulis : kapten Mardanus : Kepala bagian 3.
Pada tahun 1948, berdasarkan keputusan Menteri Pertahanan RI nomor :
A/532/48 tanggal 25 Oktober 1948, Divisi yaitu Divisi V / Ronggolawe,
beserta Divisi VI / Narotama dan Divisi VII / Suropati, dibentuk
menjadi TNI Divisi I Jawa Timur. Adapun peresmian TNI Divisi Jawa Timur
ini dilaksanakan di Lapangan Kuwak Kediri dengan Inspektur Upacara
Panglima Tentara Teritorium Jawa, Kolonel A.H. Nasution. Pada tanggal 17
Desember 1951, bertepatan dengan hari ulang tahun Divisi I Jawa Timur
yang ke-3 diresmikanlah sebutan Divisi I Brawijaya, sebagai pengganti
Divisi Jawa Timur. Saya mengenali beberapa nama yang dekat dengan
bapak, kala disebut sebagai Kodam VIII Brawijaya. Sekarang disebut
sebagai Kodam V Brawijaya, dengan panglima yang jauh dari era bapak.
Era Ronggolawe merupakan era saya lahirpun belum. Saya mengingatnya
sebagai bagian dari dongeng ayah saya. Saya beruntung ayah saya
bercerita meski sepenggal-sepenggal.
Foto: Ayah kami, menjelang usia 95 tahun.
No comments:
Post a Comment