Pagi ke 5 di Taipei
Melewati malam ke 4 hanya mengigil sedikit. Entah mengapa setiap di antara tengah malam dan pagi selalu terasa dingin hingga menggigil
Dua malam ini tidur menggunakan mantel merah yang dibeli bersama bungsu di Gandaria City. Alhamdulillah mengigil tak sehebat 2 malam sebelumnya.
Pagi ini dokter Mongolia teman sekamar pulang. Meski sejenak berteman, sempat nyasar bareng dan selalu berbagi makanan
Kubawakan untuk bekalnya pastry dengan kiwi yang kuidamkan sejak di hari pertama lewat gerai. Nury nya separuh yang semalam saja
Siapa teman mendatang?
Ubi Cilembu di NTUH
Kabar Gembira
Berita gembira dari prof Chen, rumus Nury dibahas akan dicoba di NTUH selama fellow nya Nury
Terbukti juga MJI dan Acta Medica merupakan jurnal hebat sehingga mudah di akses.
Rebecca, asisten prof Chen berhasil mensitasi
Biasanya kalau telphon pergi ke living room. Meski ngga sampai nyenyet, dormitory saya tergolong sepi.
Hari pertama saya di dormitory, menemukan rambut panjang tipis melayang di kamar mandi, padahal ngga ada yang mandi sebelumnya. Jalan ke living room ambil air panas, eh, ada rambut panjang melayang juga.
Mmmmm…………
Jangan horor dulu, dengan penghuni perempuan semua, dan sayaacap mendengar bunyi hair dryer di living room dan kamar mandi. Yang di livingroom saya dua kali berjumpa (orangnya), yang di kamar mandi ngga pernah.
Taipei musim panas, menyebabkan para perempuan di lt 12 yang rata-rata berambut setidaknya panjang hingga bawah bahu, hitam dan lurus khasMongoloid sering cuci rambut dan tentu saja saat mengeringkan ada yang jatuh, tak sempat ditangkap pemiliknya, melayanglah di selasar dan kamar mandi………..
Gitu lho, dongeng saya……….
Dormitory terbaca sejumlah 15 lantai. Lantai 6 sampai dengan12 khusus perempuan, dengan kekhususan lt 8 untuk mencuci dan memasak. Aksesdari lantai 1 khusus dengan memakai kartu yang hanya dimiliki penghuni.Penghuninya selain tamu seperti saya, yang lainnya pegawai rumah sakit.
Penghuninya sebagian besar (yang sudah ketemu saya)muda. Terkadang perjumpaan terjadi dilift, meski jarang. He..kemana aja ya, penghuni 15 lantai. Ada yang cuek, ada yang menyapa. Suatu hari saat saya naik darilantai 1, pintu terbuka di lantai 6, masuk seorang perempuan baya, menegur sayadengan nada tinggi (atau cara bicara Taiwan memang begitu ya), mau ke mana. He,jangan –jangan saya dikira nenek salah lift. Saya jawab, ke lt 12, sang penanya diam, entah apa yang dibenaknya. Bersama di lift ada pria muda, yang setelah saya ditegur perempuan baya,bertanya saya dari mana. Nadanya sangat sopan.
Tadi pagi jumpa penghuni lain. Kecoak. Lho kok ada ya….
No comments:
Post a Comment