Dr Mohammad Basyir Ahmad menyambutdengan hangat saat saya menjadi pemucuk rombongan teman sekolah kami, menyalami beliau saat acara pak walikota ngunduhmantu, minggu malam, 7 Februari 2015, sembari berpaling pada istri beliau yangberdiri pada sisi kirinya, menyebutkan nama saya, menyebutkan sebagai temandari Jakarta. Saya sangat terkesan.Tentunya pak walikota melakukan hal yang sama kepada tamu yang lain, padarelasi, pada jajarannya terbukti beliau sukses memimpin Pekalongan, saat iniperiode ke dua, dengan banyak penghargaan.
Saat saya mendapat undangan pak Walikota Pekalongan, yang terfikir olehsaya adalah reunian bersama teman-teman yang lain, mengingat sering saya datangmenghadiri resepsi, pengundangnya acapkali sudah tampak lelah, nyaris “takperduli” siapa yang disalami.
Beberapa hari kemudian saya mendapat kiriman wa dari seorang teman. Sayakutipkan di sini: Akhmad rozag bekerja di satu pabrik pendistrbusian daging.Suatu hari, ia pergi ke ruangan pendingin daging untuk memeriksa sesuatu. Sayang, nasib buruk menimpanya, pinturuangan itu menutup dan ia pun terkunci di dalamnya tanpa seorangpun yang melihatnya. Karena ruangan pendingindaging itu kedap udara, maka yang di luar tidak mungkin mendengar teriakan daridalam ruangan itu.
5 jam kemudian, saat Rozaq berada di ambang kematian karena kedinginan,penjaga keamanan pabrik membuka pintu dan menyelamatkan nyawanya. Rozaq memintapenjaga keamanan itu menceriterakan padanya bagaimna ia bisa membukakan pinturuangan pendingin daging itu, karena pekerjan itu bukan bagian dari rutinitaspekerjaannya.
Penjaga keamanan itu menjelaskan begini: “Setiap hari ratusan pekerja datangdan keluar, tapi anda adalah salah satu dari sedikit orang yang selalu menyapadan memberi salam kepada saya di pagi hari ketika datang dan setiap malamketika hendak meninggalkan tempat ini setelah jam kerja usai. Banyak yangmemperlakukan saya se-olah-olah saya tidak terlihat. Hari ini, seperti biasanya anda menyapa dan memberi salam kepada saya saat masukkerja. Tetapi setelah jam kerja berakhir, saya belum mendengar salam dan ucapanselamat tinggal dari anda. Oleh karena saya memutuskan unyuk memeriksa disekitar pabrik. Saya masih berharap mendengar salam dan kata ‘Assalamuallaikim’atau ‘Selamat pagi/sore’ dari anda seperti biasanya setiap harinya. Karenatidak mendengar salam anda itu, saya tahu sesuatu telah terjadi. Lalu, sayaberusaha mencari dan menemukan anda……!
Hal “kecil” yang berdampak besar.
Pak walikota tak hanya sekali ini menyapa saya, pada perjumpaansebelumnnya beliau menyapa dengan hangat, menceriterkan kembali kisah masa sekolah.
Pribadi hangat dengan ingatan kuat.
Pekalongan – Indonesia tetap mengharapkan salam dari dr Basyir setelahmasa jabatan ke dua berakhir
Semoga…
No comments:
Post a Comment