Senin ke 2 bulan Maret 2015, jatuh pada tanggal 9. Dari malam
sebelumnya saya sudah menyiapkan celana jins dengan kaos untuk jalan kaki pagi.
Saya “jatuh cinta” sehingga memutuskan
jalan kaki pagi di taman Situlembang setelah
hari Jumat sebelumnya sengaja lewat yang kesudahannya menjadi singgah
dan membuat foto.
Lama tak melewati taman Situlembang, karena harus dengan
sengaja melalui jalurnya, saya terkejut dengan keindahan dan kebersihan taman
Situlembang. Taman Situlembang yang saya tahu (dulu) mangkal orang berjualan bubur di tepi arah taman,
sehingga orang datang untuk makan.
Saya masuk dari arah Utara, ada undakan, ada akses masuk
untuk yang berkursi roda. Taman ini berpagar, taman ini memang tidak untuk
diakses 24 jam, dengan pertimbangan ada taman yang terbuka 24 jam. Taman
Situlembang tak jauh lokasinya dari taman Suropati yang merupakan taman terbuka
tanpa pagar dan terakses 24 jam. Disebutkan sebagai taman berusia tua, saya belum berhasil
menemukan sejak tahun berpa taman ini dibuat. Pada tulisan saya baca taman
situlembang luasnya 11. 150 m2,
Setelah kunjungan pertama ke Situlembang, Jumat yang
menghasilkan foto yang indah, saya menyelusuri Google. Situlembang, situ yang
sebenarnya, dengan kolam alam dengan sumber air. Faslitas taman bermain anak dan pemancingan
merupakan daya tarik tersendiri. Saat kunjungan ke dua saya pastikan adanya
fasilitas pemancingan, saya melihat pada tepi danau ada betonan menjorok ke
kolam untuk tempat duduk saat mancing.
Tempat sampahnya tidak bau asem seperti di taman Suropati,
saya melihat petugas taman membersihkan denga mencuci. Tanamannya juga lebih subur
dibandingkan taman Suropati. Puntung rokok ada, namun jauh lebih sedikit
dibandingkan puntung rokok taman Suropati, toailet dan musholla ada di tikungan
antara sisi Utara dan Barat.
Penjual makanan dan kopi tidak boleh mangkal. Di sisi Utara
ada penjual nasi goreng tetapi berhenti di depan rumah hunian, tidak pada
trotoir taman. Pada trotoir taman, pada 2 kunjungan saya “mangkal” tukang ketupat sayur. Penjual kopi ada pada
sisi selatan, nyaris tepat berseberangan dengan penjual nasi goreng , juga
mangkal pada sisi hunian.
Saat saya berjalan menjelang pk 8, seorang balita disuapi
ayahnya nasi goreng, banyak yang berjalan pada track seputar kolam dan ada
seorang pemancing dengan beberapa joran. Ada yang menyerok ilan-ikan kecil
dimasukkan kantung plastik. Taman ini juga dilengkapi dengan sarana Wifi, saya
dapati beberapa orang duduk dibangku sambil “bekerja”.
Saya merasa lebih nyaman di taman Situlembang, semoga
kebersihannya tetap terjaga.
No comments:
Post a Comment