Bungsu libur lepas ujian, saya harus mengambil nilai ke pembimbing kekhususan yang professor di bagian Faal FK- Universitas Pajajaran. Cepat diambil keputusan Jumat (13 Maret 2009) pagi ke Bandung ! Berangkat mendekati pk 6.00 pagi, masuk Tol Gatot Subroto, dilanjut masuk lewat Tol Cipularang, yang artinya Rp 5.500 plus Rp 37.000, menjelang pk 8 sudah sampai Bandung.
Sengaja tidak sarapan sebelum berangkat, sayang kan, kalau kenyang, kuliner nggak lengkap, tanpa kudapan pagi Bandung. Dalam awal perjalanan, pembicaraan “nanti sarapan di mana”, seru antara saya dan bungsu, dari mulai rest area yang kami ketahui ada Starbuck , kemudian rest area yang sudah mendekati Bandung, pilihan kemudian : batagor Kingsley. Pesanan kami 1 porsi batagor bakso kuah, untuk saya dan 3 porsi batagor siomay- goreng untuk Edwin dan asisten wara-wiri (emmm, bungsu 2 porsi , just for him). Minumnya jeruk hangat, teh manis hangat.
Sambil menunggu pesanan, seperti biasa saya mulai berburu info dan foto. Melemaskan kaki, saya menuju sisi gerai yang menjadi dapur saji , arah depan kasir. Antara kasir dan dapur saji, terdapat aneka penganan yang tidak saja merupakan oleh-oleh Bandung, bumbu pecel Madiun (juga) saya peroleh . Batagor dan siomay untuk oleh-oleh segera saya pesan juga. Ini dia, saya jadi nggak tahu harganya, bonnya entah hilang atau tidak diserahkan saya, tetapi bulan lalu sepertinya 1 dos penuh (10 batagor, 10 siomay), Rp 120.000,- Bisa pesan yang 1 dos isi 5 batagor, 5 siomay bisa kok, atau berapa saja suka-suka kita. Jangan lupa sebutkan ½ matang atau matang. Kalau untuk oleh-oleh yang setengah matang saja, nanti baru kita goreng kembali sebelum dinikmati dipanasi.
Pilihan ke batagor Kingsley antara lain karena rest room nya bersih, saya ke toilet , giliran setelah yang punya gerai mandi, (he he, “kepagian”) dan pilihan untuk oleh-oleh lengkap. Jadi sekali berhenti, dapat semua, tinggal kerja. Mengantongi sertifikat halal MUI, didalam gerai terdapat aneka mie , yamien dan bihun, yang bisa disertai pangsit, bakso , bahkan batagor. Siiiip..
Kudapan lain yang mangkal tetap di depannya, mie kocok, es durian, kue rangin. Siang dikit, biasanya sudah ada “pemusik” yang akan menghibur, dan menjelang pk 12 ada penjual pecah belah cantik-cantik dalam mobil.
Sambil sarapan saya mulai menghubungi pembimbing dan teman yang di departemen Rehabilitasi Medik RSHS. Waktu dan tempat pertemuan dengan segera dipastikan. Selesai sarapan saya ke RS Hasan Sadikin, Edwin ngetem di jalan Sunda, tempat gerai Gundam. Siang saya jemput Edwin untuk makan siang di The Kiosk food market depan Dago plasa. Pk 16, ke pembimbing di jalan Dipati Ukur, pk 18 meninggalkan Bandung, sampai Jakarta kembali pk 21.00.
Ke Bandung ,kami akan kembali. Eh, setiap Kamis batagor Kingsley tutup, dan tidak buka cabang.