Sunday, December 27, 2015

GUNDUL-GUNDUL PACUL

Senang saja menemukan tembang masa kanak-kanak. Sebelumnya saya tampilkan Sluku-sluku batok dan Lir-Ilir. Ke duanya memicu komentar seorang teman, disebutkan, saya mem”propagandakan” budaya Arab.
Lha, Arabnya di mana. Saya hanya tahu ini tembangmasa kecil saya. tidak ada artinyapun saya senang, apalagi ternyata ada maknanya.
** GUNDUL-GUNDUL PACUL **
Tembang Jawa ini konon diciptakan pada tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga, ternyata mempunyai arti filosofis yang dalam..
GUNDUL = kehormatan tanpa mahkota..
PACUL = cangkul, yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat..
Jadi pacul adalah lambang dari kawula rendah, kebanyakan petani..
Gundul Pacul, artinya bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi dia adalah pemimpin yang mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya..
Orang Jawa mengatakan pacul adalah "papat kang ucul."
Kemuliaan seseorang tergantung dari 4 (empat) hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya :
1. Mata untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat/orang banyak..
2. Telinga untuk mendengar nasehat..
3. Hidung untuk mencium aroma kebaikan..
4. Mulut untuk berkata adil..
Jika 4 (empat) hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya..
Gembelengan artinya : besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya..
GUNDUL GUNDUL PACUL-CUL.
Jika orang yang kepalanya sudah kehilangan 4 (empat) indera itu, mengakibatkan :
a. GEMBELENGAN (Congkak/sombong)..
b. NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL KUL.
(Menjunjung amanah rakyat/orang banyak) dengan.. GEMBELENGAN (sombong hati)..
c. WAKUL NGGLIMPANG.
(Amanah/kekuasaan jatuh tak bisa dipertahankan)..
d. SEGANE DADI SAK LATAR.
(Berantakan sia-sia, tak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat)..
Ternyata lagu yang bernada lucu dan gembira ini bermakna dalam dan mulia....

Sunday, December 20, 2015

Plantar Fasitis


“Bu dokter, boleh nanya ya, .. Kalo tumit sakit, setiap bangun tidur, pas ditapakkin di lantai atau mau berjalan, tumit (telapak kaki) sakit/ngilu banget……” Aha, Silvi Anhar (mampu) mendeskripsikan dengan sangat baik.
Paling banyak karena peradangan fasia telapak kaki, suatu jaringan sepanjang telapak kaki yang menghubungkan tulang tumit dengan ibu jari kaki, nama kerennya:
 ” Plantar Fasitis.”


Tanda dan gejala
Waspadai keadaan ini bila:
  • Nyeri tajam yang menusuk, terutama pada bangun tidur, saat langkah pertama;  
  • setelah berdiri lama, saat bangkit setelah duduk,
  • setelah olah raga (tidak pada saat latihan), dan
  • bengkak pada tumit.
Meskipun bisa mengenai kedua kaki, lebih sering terjadi hanya pada satu kaki.

Penyebab
Sesungguhnya fasia ini berfungsi sebagai pembentuk lengkung kaki yang merupakan peredam kejut. Fasia akan ”robek” bila terjadi tekanan menjadi terlalu besar, atau tekanan yang berulang.
  • Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti pada pelari jarak jauh.
  • Aktivitas rumah tangga pun bisa menjadi pemicu, misalnya mengangkat peralatan yang berat.;
  • Sepatu yang tidak nyaman, tidak menopang lengkungan kaki dengan baik, longgar , sering menggunakan high – heel, tendon Achilles yang memendek , menyebabkan tarikan pada jaringan lunak sekitarnya.;
  • Pada penyandang diabetes, keadaan ini sering terjadi.
  • Berat badan berlebihan,
  • kehamilan,
  • tapak kaki leper (tanpa lengkung) , atau sebaliknya, lengkungan berlebihan
  • pertambahan usia , saat lengkungan mulai berkurang secara alamiah

Pencegahan
  • Mencegah memang lebih baik, upayakan:
  • Berat badan yang ideal
  • Sepatu yang menopang lengkung kaki dengan baik , segera ganti sepatu bila sudah tidak  lagi menopang lengkung kaki dengan baik
  • Lakukan pemanasan, lakukan aktivitas dengan peningkatan intensitas bertahap
  • Saat bangun tidur, mulai aktivitas dengan meregangkan betis

Apa yang bisa dilakukan
  • Berikan es, dilapisi kain, pada area nyeri, 20 hingga 30 menit, tiga hingga 4 kali per hari. Hal ini membantu meredakan nyeri dan peradangan
  • Kurangi berjalan, alihkan aktivitas olah raga dengan pembebanan pada kaki hingga nyeri mereda. Alihkan pada aktivitas berenang ataupun bersepeda.
  • Latihan peregangan berkala

Kapan mencari pertolongan medis
  • bila aplikasi es, peregangan, pengubahan aktivitas menetap setelah beberapa minggu
  • bila terdapat hal lain seperti diabetes, atau hal-hal lain yang menyebabkan gangguan sirkulasi darah pada kaki
                                       
Apa yang dilakukan seorang dokter?
Pertanyaan tentang gejala, pemeriksaan untuk mencari titik nyeri. Permintaan rontgen foto untuk memastikan penyebab, terutama menyingkirkan patah. 
Terapi:
  • Pereda rasa sakit golongan NSAID sangat biasa diberikan.
  • Terkadang diperlukan alat bantu yang bisa digunakan: penyangga lengkungan kaki (arch support), yang bisa dipakai/ diletakkan dalam sepatu, ; bidai yang digunakan pada malam hari yang disebut night splint, karena di gunakan saat tidur malam hari

Tuesday, December 15, 2015

ILIR-ILIR

Tembang ilir-ilir yang dicipta Sunan Kalijaga, dikenal sebagai tembang dolanan. Sekalipun mungkin mereka tidak begitu paham siratan maknanya,
Sesungguhnya merupakan lagu dakwah. Tembang ilir-ilir tidak lepas dari peran Sunan Kalijaga untuk mengakomodasi budaya lokal dalam mengembangkan ajaran Islam. Kegemaran masyarakatt jawa akan seni musik, seni suara atau seni tradisional lain berupa pertunjukkan menginspirasi sang wali melahirkan lagu ini.

‘Ilir-ilir’ dan makna lagu yang mungkin bisa dipetik :
‪#‎lir‬ ilir lir ilir tandure wus sumilir / tak ijo royo royo / tak sengguh penganten anyar
(bangunlah, bangunlah, tanaman sudah bersemi / dan menghijau /bak pengantin baru)
Bangunlah bermakna asosiatif untuk segera bangkit. Bangun berasosiaisi juga dengan pagi hari yang bersimbol untuk mengawali hari yang baru. Bangun dan mengawali dari keterpurukan, kemalasan atau kesalahan masa lalu. Memulai hari layaknya tanaman yang mulai bersemi (dan menghijau). Mengawali dengan penuh gairah bak pengantin baru. Sekalipun sudah lama !

‪#‎cah‬ angon cah angon penekno blimbing kuwi / lunyu-luny penekno kanggo mbasuh dodot iro
(anak gembala, anak gembala panjatlah pohon belimbing itu / sekalipun licin (tetap) panjatlah, untuk membersihkan bajumu)

Cah angon sejatinya bersimbol pada penggembalaan hati. Fitrah manusia untuk mengendalikan (hawa) nafsu. Bagi umat Islam bulan ramadhan menjadi puncak segala pengendalian itu, untuk menggapai (buah) belimbing. Buah gerigi lima dengan makna rukun Islam. Sekalipun harus susah payah untuk mencapainya, atau licin jalannya. Tetapkanlah hati untuk menggapainya. Semua diperlukan untuk membasuh dan mencuci (pakaian) diri, membasuh ketakwaan, membersihkan dari (hawa) nafsu atau kesalahan masa lalu.
‪#‎Dodot‬ iro dodot iro kumintir bedah ing pinggir /Dondomono jrumatono kanggo seba mengko sore
(Bajumu, bajumu sudah koyak di samping / jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore)
Baju disimbolisasi sebagai iman, takwa atau kesetiaan yang telah koyak dan berlubang. Jadi dondomono.. jahitlah… jrumatono... benahi dan rawatlah untuk bekal saat nanti menghadap (Allah Swt).

‪#‎mumpung‬ padang rembulane /mumpung jembar kalangane / yo surak’o surak hiyo
(Mumpung bulan [masih] bersinar terang / mumpung [masih] banyak waktu luang /maka bersoraklah dengan sorak iya)
Semua yang harus dicapai itu lakukan saat ini juga. Selagi pikiran masih terang. Mumpung padang rembulane... selagi banyak waktu luang… mumpung jembar kalangane. Dan jika ada yangmengingatkan… bersorak dan berkatalah dengan sorakan iya....

SLUKU-SLUKU BATHOK

"Sluku-sluku bathok,
Bathoké éla-élo
Si Rama menyang Solo,i
Oléh-oléhé payung mutho.
Mak jenthit lolo lo bah,
Yén mati ora obah
Yén obah medéni bocah,
Yen urip goléko dhuwit..."


Sluku-sluku bathok:
(hidup tidak boleh dihabiskan hanya untuk bekerja. Waktunya istirahat ya istirahat, untuk menjaga jiwa dan raga agar selalu dalam kondisi seimbang. Bathok atau kepala kita perlu beristirahat untuk memaksimalkan kemampuannya)

Bathoké éla élo :
Dengan cara berzikir (éla-élo = Laa Ilaaha Ilallah), mengingat Allah akan mengendurkan
syaraf neuron di otak. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.

Si Rama menyang Solo:
Siram (mandilah, bersuci)
menyang (menuju) Solo (Solat).
Lalu bersuci dan dirikanlah salat.

Oléh-oléhé payung mutho:
Maka kita akan mendapatkan perlindungan (payung) dari Allah, Tuhan kita.

Mak jenthit lolo lo bah:
Kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada yang tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan
walau sesaat.

Wong mati ora obah:
Saat kematian datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang.

Yen obah medéni bocah:
Banyak yg ingin minta dihidupkan, tapi Allah tidak mengizinkan. Jika mayat hidup lagi maka bentuknya menakutkan dan mudharatnya akan lebih besar.

Yén urip goléko dhuwit: Kesempatan terbaik untuk beramal adalah saat ini. Saat masih hidup.

Pratondho Soko Rogo


Yèn sliramu tuwo terus ompong; Iku pertandhanè sedhèlo manèh bakalè ngerong; Mulanè urip ojo dadi wong sombong; Mengko kabèh amalè iso kobong.

Yèn sliramu tuwo terus kisut; Iku pertandhanè sedhèlo manèh mlebu luwèng ciut; Mulanè urip ojo Lacut; Anggonè maksiat ojo kebacut; Lan ojo di lanjut.

Yèn sliramu tuwo terus rambutè putih; Kuwi mertandhanè yèn sedèlo manèh bakalè mulih; Mulanè yèn urip sing ikhlas ojo tansah pamrih; Ngèlingono nyowo iki amung nyilih.

Yèn sliramu tuwo terus mripatè rabun; Iku mertandhani nyowo wis cedhak ubun-ubun; Mulanè ènggal nyuwun ampun; Supoyo tembè yèn wis mati ora getun.

Yèn Sliramu tuwo terus wungkuk; Kuwi mertandhanè yèn urip kari sèsuk; Mulanè ènggal di akèhi anggonè rukuk; Karo peraturan agama kudu tundhuk.

Yèn sliramu tuwo terus wetengè njemblung alias gendut; Dudu kok mergo isinè welut; Ayo podho nyuwun pangapuro sedoyo laku sing luput; Bèn ikhlas yèn sak wayah-wayah nyowo iki di pundhut.

Yèn sliramu tuwo untunè akèh sing ucul; Kuwi mertandhani nyawa sedhèlo manèh bakal mumbul; Mulanè njaluk pangapuro sakdurungè dipikul; Ora iso ngibadah yèn awak wis dipendhem nggawè pacul.

Mugi hing titi wancinipun KaparingoNo margi hingkanga gangsar saé pinanggih hing husnul khotimah

Thursday, December 3, 2015

Falsafah Jawa Ronggo Warsito

Rejeki iku ora iso ditiru..., 
Senajan podo lakumu, 
Senajan podo dodol anmu, 
Senajan podo nyambut gawemu.
Kasil sing ditompo bakal bedo2., 
Iso bedo nèng akèhé bondho, 
Iso ugo ono nèng roso lan ayemé ati, 
Yo iku sing jenengé urip mulyo.

Kabèh iku soko tresnané Gusti kang moho kuwoso., 

Sopo temen bakal tinemu, 
Sopo wani rekoso bakal nggayuh urip mulyo. 
Dudu akèhé, nanging berkahé kang ndadèkaké cukup lan nyukupi..... 

Wis ginaris nèng takdiré menungso yèn opo sing urip kuwi wis disangoni soko sing kuwoso.
Dalan urip lan pangané wis cemepak cedhak koyo angin sing disedhot bendinané....,

Nanging kadhang menungso sulap moto lan peteng atiné, sing adoh soko awaké katon padhang cemlorot ngawé-awé, 
Nanging sing cedhak nèng ngarepé lan dadi tanggung jawabé disio-sio koyo ora duwé guno.

Rejeki iku wis cemepak soko Gusti, ora bakal kurang anané kanggo nyukupi butuhé menungso soko lair tekané pati...., 
Nanging yèn kanggo nuruti karep menungså sing ora ono watesé, rasané kabèh cupet, nèng pikiran ruwet, lan atiné marahi bundhet.

Welingé wong tuwo, opo sing ono dilakoni lan opo sing durung ono ojo diarep-arep,

Semèlèhké atimu, yèn wis dadi duwèkmu bakal tinemu,yèn ora jatahmu, opo maneh kok ngrebut soko wong liyo nganggo coro sing olo, yo dientèni waé, iku bakal gawé uripmu loro, rekoso lan angkoro murko sak jeroning kaluwargo, kabeh iku bakal sirno balik dadi sakmestiné. Yèn umpomo ayem iku mung biso dituku karo akèhé bondho dahno rekasané dadi wong sing ora duwé.

Untungé ayem isà diduwèni sopo waé sing gelem ngleremké atiné ing bab kadonyan, seneng tetulung marang liyan, lan pasrahké uripé marang GUSTI KANG MURBENG DUMADI....


Sunday, November 29, 2015

Sindroma terowongan karpal (carpal tunnel syndrome)


Sindroma terowongan karpal (carpal tunnel syndrome)
Nury Nusdwinuringtyas

Suatu hari, terbaca pada whatsap grup teman SMA terbaca:
Met malem sobat2ku..met bobo ya…
Oh ya sobat2 dokterku…boleh tanya?
Ujung jari2 kiriku kadang kesemutan …
(dari sobat Grace Sumpena Sundah 24 November 2015 – Sanurian 6T)

mengingat teman tercinta seorang perempuan,  sama dengan saya  umurnya  dan posturenya, segera saya balas: Carpal tunnel Syndrome

Apa itu Sindroma Terowongan Karpal?
Sindroma terowongan karpal  (STK) merupakan kumpulan gejala yang terjadi karena  jepitan syaraf nervus medianus pada pergelangan tangan, menimbulkan nyeri  hingga rasa terbakar(burning pain),  baal (numbness),  kesemutan (tingling) pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, separuh jari manis dan separuh  telapak tangan sisi arah ibu jari, serta gangguan aktivitas tangan, bahkan otot pada telapak tangan bisa mngecil.
Seberapa sering terjdi?  
Studi penelitian yang pertama kali dilakukan pada tahun 1950-an tentang STK dilakukan oleh Phalen, menyatakan bahwa insiden dan prevalensi STK bervariasi antara 0,125% - 1% dan  5 – 16 % pada usia pertengahan dengan insiden yang tersering terjadi pada wanita, dengan puncak usia 55 hingga 60 tahun. Sebuah  penelitian terbaru dari Canterbury dan Huddersfield, Inggris, Bland dan kawan - kawan melaporkan, kejadian STK  pertahun sekitar 139,4 kasus per 100.000 pada wanita dan 67,2 kasus per 100.000 pada laki-laki, dengan rasio  sebesar 2,07 perempuan terhadap laki-laki.
Dr Irene mendapati, di Indonesia sendiri, khususnya di bagian Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta,  tercatat  sebagian  besar  penderitanya adalah wanita dengan rentang usia 25 – 70 tahun. Demikian juga dengan data yang didapatkan dari poliklinik Neurofisiologi departemen Neurologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta sejak bulan Juli 2012 hingga bulan Desember 2012 tercatat kurang lebih terdapat 110 pasien terdiagnosa STK.


Mengapa bisa terjadi? Berikut saya sampaikan lebih dahulu letak syaraf medianus.

Anatomi Terowongan Karpal                                            
Terowongan karpal terletak di pangkal telapak tangan, pada arah jari setelah pergelangan tangan. Terowongan ini dibentuk oleh lengkungan tulang -tulang (karpal) dengan atap ligamen (karpal transversa). Di dalam terowongan ini berjalan  nervus medianus yang disertai sembilan tendon fleksor. 

Gambar 2.1. Anatomi Terowongan Karpal.
Dikutip dari : Katz JN, Simmons BP.

Saraf  medianus berjalan  di bawah ligamen karpal tranversa pada pergelangan tangan lalu masuk ke telapak tangan kemudian  bercabang menjadi dua. Cabang yang membawa sifat penggerak (motorik) mempesyarafi antaran lain ibu jari, Cabang pembawa sifat perasa (sensorik) mempersarafi sisi telapak tangan (volar) dari jari pertama sampai setengah dari jari keempat, dan aspek  dorsal ujung jari-jari.



Mengapa syaraf medianus bisa terjepit?
Segala sesuatu yang menyebabkan menyempitnya terowongan karpal atau membesarnya isi terowongan karpal akan menekan dan membatasi gerakan saraf medianus sehingga menimbulkan cedera tekanan dan gejala neurologis di arah jari dari pergelangan tangan.
Penyebab STK dapat mulai : idiopatik bila tidak diketahui penyebabnya, penebalan bungkus tendon ataupun jaringan parut pada selubung tendon (tendinosis) atau iritasi, inflamasi dan pembengkakan (tendinitis) akibat  gerakan menekuk dan melurus pergelangan tangan dan aktivitas menggenggam yang berulang. Pembengkakan pergelangan tangan akibat trauma tulang-tulang tangan (karpal),  patah tulang-tulang tanagan (karpal).
Kehamilan; obesitas; osteoartritis; kondisi sistemik seperti diabetes mellitus, amyloidosis, hipotiroidism, reumathoid arthritis. dan kekurangan vitamin B6.

Bagaimana memastikan Diagnosis
Diagnosis STK ditegakkan dari wawancara (anamnesa), pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari wawancara (anamnesa) didapatkan adanya rasa baal dan kesemutan disepanjang distribusi saraf medianus, terbangun malam hari karena baal dan nyeri pada jari-jari tangan, keluhan berkurang dengan mengibas-kibaskan tangannya. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan kelemahan otot intrinsik tenar, abnormalitas two-point discrimination task, hasil positif pada tes provokasi seperti Phalen, reverse Phalen, Tinel atau tes kompresi saraf. Standar emas untuk pemeriksaan SKT adalah tes elektrodiagnostik seperti electromyography (EMG) dan Kecepatan Hantar Saraf (KHS). Untuk menegakkan diagnosis STK, pada pemeriksaan KHS medianus didapatkan latensi distal motorik > 4 milidetik dan perbedaan latensi sensorik saraf ulnaris-medianus > 0,4 milidetik.

Menurut Brotzman, CTS dibagi menjadi 4 derajat :
  1. Dynamic : munculnya gejala dipicu oleh aktivitas, asimptomatis, tidak ditemukan apa – apa pada pemeriksaan fisik.
  2. Ringan : terdapat gejala yang berkala, menurunnya sensibilitas sentuhan ringan, tes digital compression biasanya positif, tetapi tanda Tinel ataupun Phalen bisa positif bisa juga tidak.
  3. Sedang : Gejala sering terjadi, menurunnya persepsi getar pada distribusi saraf medianus, tes digital compression, Tinel dan Phalen positif, peningkatan two point discrimination, kelemahan otot - otot tenar.
  4. Berat : Gejala menetap, two point discrimination meningkat sekali / hilang, atrofi otot – otot tenar.



Penanganan
Penatalaksanaan STK berupa terapi konservatif (medikamentosa dan non medikamentosa) dan operatif.

Saya sampaikan penanganan yang non medikamentosa, berupa pemakaian bidai pergelangan tangan, latihan nerve and tendon gliding, terapi modalitas, serta modifikasi aktivitas yang menimbulkan gejala.

Bidai
Bidai pergelangan tangan pada STK digunakan pada permukaan volar untuk membatasi gerakan pergelangan tangan dan memposisikan pergelangan tangan dalam posisi  netral / sudut 0 untuk mengurangi tekanan pada terowongan karpal sehingga gejala STK yang dirasakan akan berkurang. Bidai diposisikan pada posisi netral karena secara anatomis tekanan dalam terowongan karpal paling kecil saat pergelangan tangan dalam posisi netral, dan tekanan meningkat saat pergelangan tangan digerakkan fleksi dan ekstensi.


Latihan Tendon and nerve gliding (TNGE)
Latihan TNGE dapat membantu mengurangi gejala STK. Latihan tendon gliding bertujuan untuk memobilisasi ekstrinsik tendon serta mengurangi tekanan pada terowongan karpal. Latihan mobilisasi saraf medianus bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke saraf medianus sehingga membantu regenerasi saraf dan memperbaiki konduksi saraf. Rangkaian gerakan latihan dilakukan secara berurutan dimana pada tiap gerakan ditahan selama 5 detik. Semua gerakan diulang sebanyak 10 kali. Latihan TNGE dilakukan sebanyak 3 – 5 kali dalam sehari.

Tendon gliding exercise







Tangan Kiri                           Tangan Kanan
Tendon Gliding Exercise,  Dikutip dari : Kisner C, Colby LA.
Keterangan Gambar :
(A) Straight hand

(B)  Claw fist (hook)
(C)  Full fist
(D) Table top (intrinsic plus)
(E)  Straight fist

Nerve gliding exercise


  



 Tangan Kiri                      Tangan Kanan
Nerve and gliding exercise 
Dikutip dari : Kisner C, Colby LA.
 
Keterangan gambar :
(A) Pergelangan tangan netral dengan jari – jari tangan dan ibu jari fleksi

(B)  Pergelangan tangan netral dengan jari – jari tangan dan ibu jari ekstensi
(C)  Pergelangan tangan dan jari – jari tangan ekstensi, ibu jari netral rapat
(D) Pergelangan tangan, jari – jari tangan dan ibu jari ekstensi
(E)  Pergelangan tangan, jari – jari tangan dan ibu jari ekstensi, lengan bawah supinasi
(F)  Pergelangan tangan, jari – jari tangan dan ibu jari ekstensi, lengan bawah supinasi, ibu jari direnggangkan kearah ekstensi.
Bagaimana dengan sahabat saya:

Dari keluhannya, yang didukung seorang perempuan yang pastinya lewat dari setengah abad dengan berat badan yang tergolong bukan mungil, STK masih bisa dipertimbangkan.

Dear Grace Supena Sundah, coba dulu meletakkan tangan pada posisi lurus dan mencoba latihannya ya.


KEPUSTAKAAN


1.              Somiah A, Roy AJS, Review Carpal Tunnel Syndrome in The Ulster Medical Society, 2008.
2.              Data Rekam Medis poliklinik Departemen Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
3.              Data Rekam Medis poliklinik Sub Divisi Elektrofisiologi Departemen Neurologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Juli 2012               - Desember 2012.
4.              Cailliet, R. (1975). Hand pain and impairment (pp. 11, 68-72). Philadelphia: FA Davis Company.
5.              Katz, J.N., Simmon, B.P. (2002). Carpal Tunnel Syndrome. N Engl J Med., 346(23), 1807-12.
6.              Neumann, D.A. (2002). Kinesiology of the musculoskeletal system foundations for physical rehabilitation (pp.216). USA: Mosby.
7.              Wibowo, B.S., Carpal tunnel syndrome in Jakarta. Neurona, Oktober 2008. 18(1).
8.              Ebeenbichler, Gerald. Ultrasound diathermy treatment for treating carpal tunnel syndrome: randomized “sham” controlled trial. British Medical Journal Volume 316, March 1998.
9.              Fremier M, Brushart, Coernblad, Kissel JT. Entrapment Neuropathies. In: Diagnosis and Management of Peripheral Nerve Disorder. London: Oxford University Press; 2001. p. 579-601.
10.           Joshi, S.D., Joshi, S.S., Athavale, S.A. (2005). Lumbrical muscles and carpal tunnel. J Anat Soc India, 54,12-5.
11.           Peterson, A., Kincaid, J.C. (2007). Rehabilitation of patients with neuropathies. In R.L Braddom (Ed.). Physical medicine and rehabilitation (3rd ed., pp. 273). Spain: Martin Dunitz.
12.           Michlovitz, S.L. (2004). Conservative interventions for Carpal Tunnel Syndrome. Journal of Orthopaedic and Sport Physical Therapy, 34 (10), 589-600.
13.           Gerittsen Annete, De krom marc. Conservative treatment options for carpal tunnel syndrome: a systematic review of randomized controlled trial. Journal neurology volume 249, July 2002.
14.           Baysal O, Altay Z, Ozcan c. Comparison of three conservative treatment protocol in Carpal Tunnel Syndrome. Int J Clin Pract 2006; 60 (7): 820-8.
15.           Akalin Elif, El Ozleem. Treatment of carpal Tunnel Syndrome with Nerve and Tendon Gliding Exercise. American Journal Physical Therapy Medicine and Rehabilitation. Vol. 81, 2002.
16.           Sudibyo Y. Tesis “ Manfaat Bidai Pergelangan Tangan dengan Sudut Nol Derajat Pada Carpal Tunnel Syndrome Idiopatik, 2000.
17.           Boongrid Praset. The Median Nerve. In: Compression & Entrapmnet Neuropathies. Bangkok: Swicharm Press; 1996. p. 48-65.
18.           Yuliani E. Tesis “Perbandingan Pengaruh Penggunaan Bidai Pergelangan Tangan dan Bidai Pergelangan Tangan – Metacarpophalangeal Pada Penderita Carpal Tunnel Syndrome, Oktober 2010.
19.           Santoso Wibowo B, Moeliono F. Materi Simposium Sindrom Terowongan Karpal. Cirebon. 20 Mei 1995.
20.           Michlovitz, S.L. (2004). Conservative interventions for Carpal Tunnel Syndrome. Journal of Orthopaedic and Sport Physical Therapy, 34 (10), 589-600.
21.           Brininger, M.A.J.T.L., Rogers, J.C., Holm, M.B., Baker, N.A., Li, Z.M., Goitz, R.J. (2007). Efficacy of a fabricated customized splint and tendon and nerve gliding exercises for the treatment of Carpal Tunnel Syndrome: a randomized controlled trial. Arch Phys Med rehabil., 88, 1429-35.
22.           Kisner, C., Colby, L.A. (2002). Therapeutic exercise foundations and techniques (4th ed., pp.441-57). Philadelphia: FA Davis Company.