Berdarah Arab, dan taat pada orang tua, dokter yang walikota ini berkisah tentang kisah cintanya. Saat kuliah, pak walikota menyenangi suara salah seorang teman kami, suara dengan logat Sunda. Nah, tercantum di hati , ingin jodoh dengan suara mendayu logat Sunda. Gampangnya sih, cari saja (calon) istri Sunda. Untuk dr Basyir tak semudah itu, syarat dari orang tua yang paten untuk pak Walikota : Arab.
Allah Maha Besar, jumpalah pak dokter dengan nona Arab berlogat Sunda, saat beliau melakukan kunjungan ke Bandung. Selesai? Belum, sang nona masih duduk di Sekolah Menengah Atas. Dr Basyir tak kehilangan akal, sang nona yang secantik namanya - Balqis , di boyong ke Pekalongan, di sekolahkan (dulu). Saya tak sempat bertanya , kapan menikahnya, sekarang berputra 4 (?) .Pak dokter yang kemudian menjadi walikota Pekalongan menepati janjinya pada mertua, ibu Balqis tidak hanya tamat SMA, sekarang pun sedang menjalani pendidikan S3. Huebat….
(Pak Walikota berceritera saat jamuan makan malam)
No comments:
Post a Comment