Sunday, August 22, 2010

Roemah Entog Bandoeng


Seringkali ke Bandung saat subuh baru usai, menyebabkan pilihan persinggahan selalu batagor Kingsley. Selain bukanya yang pagi, dipastikan keadaan beranda belakang dan toiletnya bersih.

Penggemar bebek seperti saya, senang saat terserobok tulisan Roemah Entog, diarah sebelum batagor Kingsley. Beberapa kali gagal singgah, karena datang terlalu pagi, sehingga Roemah Entog belum buka, sedangkan saat siang, sudah kekenyangan karena setiap kali ada teman baik yang menjamu. Harus menyerahkan hasil penelitian ke seorang professor di Bandung, yang sesungguhnya beliau berkenan juga bila saya kirim per pos, dan memanfaatkan saat puasa, sengaja saya berangkat siang agar bisa berbuka puasa di Roemah Entog.

Berhasil! Saat bedug buka, kami sudah lewat tol Pasteur, membatalkan puasa dengan teh kotak bawaan, agar ndoro kakung tidak memaksa mencari tempat buka yang “deketan”, asisten wara-wiri yunior yang sudah saya paksa menengarai alamat Roemah Entog , langsung saya minta mengarah ke Roemah Entog. Posisi di tikungan jalan Veteran di atas Piza Hut. Kursinya rotan, ada tiga computer, gratis ngenet saat menunggu pesanan rampung dimasak.

Saya belum tanya pemiliknya , ini bebek atau entog. Entog kan jalannya megol-mego dan kaki lebih pendek. Main tebak- tebakan saja sanma ndorokakung, entog kremes saya tulangnya pendek, kami pastikan entog, goreng ndoro kakung, tulangnya panjangan , mungkin bebek. Saya disarankan pedesan, karena ingin kuah, agar tidak seret . enak, seperti gulai, dengan potongan daging yang empuk. Tercantum pada menu, pilihan yang ada nasi goreng entog, steak entog, bahkan minumanpun ada duck lemon. Sayang steak entog dan duck lemon sedang tidak tersedia.

Nasinya porsinya besar menurut saya, saya yadinya berfikir setengah sudah cukup. Eh, pedesannya meminta diberi nasi …, habis lah seporsi nasi.

Ada yang mengganggu saya, telur bebek dan telur angsa saya pernah lihat, kalau telur entog, seperti apa ya ?

No comments: