Menyusuri
jejak bapak: Bapak yang PETA
Bapak
semasa penjajahan jepang mengikuti pendidikan Chuo Seinen Kunrensho di
jatinegara, dan lulus tahun 1943. Merujuk tahun lulus bapak, dan buku Sejarah
Divisi V Ronggolawe, bapak merupakan
angkatan pertama.
Angkatan
pertama dibuka tgl 15 Oktober 1943 dan selesai akhir bulan Desember 1943. Siswa
berjumlah 611 orang, terdiri atas 20 orang calon daidanco, 81 orang calon
chudanco, dan sisanya calon shdanco. Pembagian kompi, satu kompi khusus
daidanco, satu kompi chudanco, dan tiga kompi shodanco. Daidanco itu setingkat komandan batalyon,
chudanco, komandan kompi sedangkan shodanco setingkat komandan peleton. Ada
tingkatan berkutnya, budanco, komandan regu dan terakhir giyuhei, sama dengan
prajurit. Trbaca bapak pada kelompok chudanco.
Secara
keseluruhan terdapat 5 angkatan. Angkatan terakhir, ke lima, berlangsung antar
Maret 1945 hingga Mei 1945.
Bapak
selanjutnya bergabung pada PETA, tentara
sukarelawan bentukan Jepang. Sejarah membuktikan, jiwa dan semangat keprajuritan
yang dimiliki tentara PETA tidak kalah dengan yang dimiliki oleh gurunya,
tentara Jepang.
No comments:
Post a Comment