Saturday, February 5, 2011

Kaki diabetes (diabetic foot): Kenali, waspadai.


Saat ini saya dan beberapa dokter dari disiplin ilmu yang berbeda, penyakit dalam sub divisi endokrin dan bedah ortopedi sedang berusaha menyelamatkan kaki penyandang diabetes, istilah kerennya limb saving. Limb saving merupakan upaya menyelamatkan anggota gerak.

Bagaimana bisa terjadi?

Pada seseorang dengan diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi sehingga mencederai syaraf dan pembuluh darah. Syaraf yang cedera selanjutnya menyebabkan “perasaan’ pada kaki hilang. Anda tidak dapat merasakan rasa sakit oleh sebab apapun pada kaki misalnya karena tertusuk atau cedera saat memotong kuku, sehingga mudah terjadi luka yang terinfeksi.

Kerusakan syaraf disebut sebagai diabetic neuropathy, dijumpai pada separuh penyandang diabetes. Gejala yang terjadi mencakup:

-Baal pada kaki, nyeri yang tiba-tiba, rasa panas, atau kesemutan.

-Mual, muntah, sulit buang air besar atau diare.

-Gangguan seksual, gangguan berkemih.

-Rasa berputar saat berubah posisi dengan cepat.

Kaki diabetes menjadi serius bila akhirnya perlu diamputasi atau dihilangkan. Gangguan pembuluh darah berarti kaki tidak mendapat cukup pasokan darah dan oksigen, sehingga akan sulit terjadi penyembuhan saat terjadi luka dan atau infeksi.

Saran:

-Periksa kaki secara berkala. Saya menyarankan periksa saat akan tidur malam.

-Pergunakan sepatu nyaman dengan ukuran sesuai.

-Cuci kaki dengan sabun dan air hangat, keringkan sesudahnya.

-Potong kuku lurus saja, tidak terlalu pendek.

Yang penting :

Masalah kaki diabetes dapat dihindari dengan mengontrol kadar gula darah juga kebersihan kaki, karena gula darah yang terkontrol dapat mencegah gangguan syaraf atau mencegah perburukan.

Ilustrasi:

Kaki yang sudah terpaksa diamputasi beberapa jari, sedang diupayakan “menyelamatkan” .

No comments: