Thursday, April 21, 2011

Perempuan- ciptaan Tuhan

Kiriman mas Eryawan , terima kasih. Ijin saya bagikan.


Ketika Tuhan menciptakan wanita, Tuhan lembur pada hari ke 6

Malaikat datang dan bertanya”Mengapa begitu lama, Tuhan?”

Tuhan menjawab “Sudahkah kamu lihat semua detil yang Aku ciptakan untuknya?”

“2 tangan ini harus selalu bisa dibersihkan, setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi dengan baik agar dapat mengolah berbagai jenis makanan…

Mampu memberikan kenyamanan bagi anak-anaknya….

Punya pelukan yang menyembuhkan rasa sakit hati dan keterpurukan….

Dan semuanya cukup dilakukan dengan ke dua tangan ini…..

Malaikat takjub, “hanya dengan 2 tangan ini…”

“Tetapi Tuhan, Engkau membuatnya begitu halus dan lembut”

“Ya…Aku membuatnya begitu lembut, tapai bisa kau bayangkan kekuatan yang Aku berikan kepadanya agar ia bisa mengatasi banyak hal yang luar biasa”

“Apakah dia bisa berfikir?” tanya malaikat

Tuhan menjawab “Tidak hanya berfikir, dia juga mampu bernegosiasi dan mengutarakan pendapatnya”

Malaikat itu menyentuh dagunya…

“Tuhan, Engkau buat ciptaan ini kelihatan lelah dan rapuh, seolah banyak sekali beban untuknya”

“Itu bukan kerapuhan, itu air mata. Aku berikan padanya supaya dia bisa mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta dan kesepian, penderitaan dan rasa bangga”

“Engkau memikirkan segala sesuatunya. Wanita ciptaanMu ini sungguh menakjubkan!”

“Ya…Harus! Wanita ini mempunyai kekuatan untuk mempesona laki-laki…

Dia dapat mengatasi beban hidup, mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri…

Mampu tersenyum bahkan ketika hatinya menjerit…..

Mampu tertawa saat hatinya menangis….

Dia bisa berkorban demi orang-orang yang dikasihinya….

Dia bisa melawan ketidakadilan…

Dia bersorak saat melihat kawannya bahagia….

Hatinya terluka saat melihat kesedihan…

Dia tahu sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka…

Cintanya tanpa syarat!”

Malaikat sangat kagum “Lalu apa kekurangannya”

Tuhan menjawab “ Hanya satu hal… Dia terkadang lupa betapa berharganya dia….”


No comments: