Sunday, October 16, 2011

Wajah mencong, bukan ditabok setan, mungkin Bell’s palsy.


Musim seperti ini, panas terik panjang, hujan datang sangat jarang, musim kemarau atau musim pancaroba ya, disebutnya. Beberapa orang berkunjung ke tempat praktek, karena wajah mencong. Segera saya tengarai sebagai Bell’s palsy.

Tanda- tanda

Bell’s palsy merupakan gangguan dengan gejala wajah yang tidak simetri. Otot wajah, dipersyarafi persyarafan nomer tujuh. Syaraf yang ke tujuh ini yang terganggu. Mengapa hanya sebelah, karena wajah dipersyarafi sepasang syaraf ke tujuh, kanan dan kiri, mempunyai wilayah kerja masing-masing. Saraf ke tujuh/ fasialis merupakan salah satu dari 12 saraf kranial. Ke 12 pasang saraf kranial berasal dari otak menembus tengkorak , mempersyarafi kepala dan leher. Saraf ke tujuh mempunyai cabang motorik- penggerak, dan cabang sensorik- perasa. Penggerak mensuplai wajah, agar bisa berekspresi sedangkan cabang sensori – perasa meemberikan kemampuan merasa pada lidah , mulut dan langit-langit. Berapa cabang juga mempersyarafi kelenjar air mata, saliva dan beberapa pada langit-langit dan hidung.

Bila saraf ini terganggu, ada terjadi kelemahan pada otot yang di persyarafi, otot wajah sisi yang sama terasa melemah,terkadang kedutan. Terjadilah tanda-tanda, bila diurut dari atas, terjadi hilangnya kerutan pada dahi , sulit mengangkat alis, gangguan menutup kelopak mata, dan sebagai reaksi mata untuk melindungi, sering air mata bercucuran,sudut bibir yang nampak “jatuh”, sehingga bila minum , dikatakan bocor, Bell’s palsy tergolong gangguan lower motor. Gambaran mirip namun tergolong gangguan upper motor neuron, misalnya pada stroke. Kajian ini hanya tentang Bell’s palsy.

Penyebabnya?

Pastinya bukan ditabok setan, seperti mitos yang dikenali. Saraf ke tujuh ini termasuk golongan yang saraf kranialias (saraf kepala) , gangguan wajah miring merupakan gangguan sisi tepi (perifer).

Penyebabnya ditengarai salah satunya dipengaruhi cuaca. Suatu kajian dibuat untuk mencari kaitan kelembaban, didapati terdapat keterkaitan , meski secara statistik, penelitian pada 171 subyak didapati hubungan yang tidak bermakna. Hippocrates, awal abad ke lima, sudah memperhitungkan pengaruh cuaca terhadap kesehatan.

Bila dikaitkan dengan syaraf ke tujuh yang dikenai, maka segala bentuk jepitan yang terjadi karena trauma-benturan, infeksi misalnya herpes, atau tumor.

Program

Seiring penyebabnya tidak diketahui, sisi baiknya dikatakan dapat sembuh sendiri, namun terkadang perlu dilakukan tindakan operasi. Apapun penyebab dan tindakan yang akan dilakukan, penjagaan sarag, otot yang dipersarafi dan bola mata yang tidak tertutup dengan sempurna menjadi hal yang wajib.

Penjagaan saraf, diberikan obat , pada otot, bisa diberikan stimulasi listrik, yang sebenarnya distimulasi sarafnya sehingga otot bergerak, otot bisa di massage. Mata yang terbuka, diupayakan tertutup kasa steril , dan seringkali dibasahi sedangkan otot wajah , dilakukan massage dan latihan.

Program saya pada dasarnya terbagi dua, obat dan tindakan terapi stimulasi electrik dan massage atau yang saya berikan low power laser, tergantung mana yang mampu laksana pada pasien. Keunggulan low power laser, bersifat biostimulasi (menyembuhkan syaraf), selain mengobati radang , tetapi bila low power laser tidak ada pada fasilitas kesehatan, bisa dengan obat untuk regenerasi syaraf dan antiinflamasi- penyembuh radang, sedangkan otot dijaga dengan stimulasi listrik pada syaraf dan massage pada otot.

Kapan sembuh?

Pengalaman klinik , saya dapati memerlukan waktu dua minggu dan tetap harus dijaga hingga tiga bulan kemudian. Pada dasarnya , makin cepat diobati makin baik, sehinga otot wajah terjaga tidak atropi.

No comments: