Sunday, March 12, 2017

Irian Barat: Menyusuri Jejak Bapak

Menemukan buku perangko, membawa kenangan saat bapak menuju Irian Barat. Irian Barat saat ini Papua, saya menuliskan Irian Barat pada kisah ini, untuk menggali kenangan. Yang terekam pada ingatan saya ada Trikora, Mandala, Untea dan PEPERA.
Sebagai anak Sekolah Rakyat (SR) saat itu, sekarang SD, saya tahunya bapak sering pergi. Trikora, Tri Komando Rakyat, dicanangkan Bung Karno tahun 1961, tepatnya 19 Desember. Bersamaan dengan itu Bung Karno yang Presiden RI saat itu juga membentuk Komando mandala dengan mayor jendral Suharto sebagai panglima. Sekarang saya mengerti hubungan Trikora dengan Mandala dan kedekatan ayah saya dengan jendral Suharto. Yang saya belum mengerti kaitannya dengan Makasar. Pada saat tugas bapak menuju pembebasan Irian Barat, saya pernah diajak ibu mengunjungi bapak di Makasar. Saat itu saya kelas 3 SR.Sempat berkunjung 2 kali, salah satunya saat lebaran. Seingat saya bapak setelahnya bermarkas di Ambon.
Melewati tahapan UNTEA, yang saya ingat karena sampul pertama prangko nya yang khas, menyertakan kerang kecil. UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) merupakan badan PBB yang didirikan Sek Jen PBB, yang menerima pemerintahan Irian Barat dari Belanda. UNTEA kemudian menyerahkan kepada Indonesia.
Ada tentang PEPERA, penetuan pendapat rakyat, yang memberi kesempatan pada masarakat Irian Barat, apakah akan bergabung dengan Indonesia atau memisahkan diri. Saya ingat cerita bapak, saat PEPERA berlangsung, dikumandangkan lagu Indonesia Raya, dan dengan serta merta masyarakat Irian Barat memilih Indonesia. Memenangkan Irian Barat bukanlah hal yang mudah, ada cinta, ada strategi.
Itu yang dilakukan ayah kami untuk Indonesia. Apa sumbangsihku untuk negara ya ?


No comments: