Thursday, September 11, 2008

Pertunjukan Taman Safari Indonesia Baru: Koboy Lokal

Lelah bekerja seminggu yang kayak nya 11 hari seminggunya, hari minggu pertama awal puasa ini saya mencari tempat “ngabuburit” . Dengan pertimbangan tidak terlalu jauh, banyak yang dilihat, pada alam yang terbuka, saya dan bungsu ketaman Safari Indonesia, Cisarua . Mendapati brosur acara baru, dari awal datang kami memprogramkan menonton koboi.

Bertajuk Wild-wild West, show teranyar ini termasuk show yang free . Lokasi pertunjukan tertera pada peta (yang dibagikan pada tol gate) nyaris paling atas.


Tepat pk 13.00 pintu gerbang dibuka. Diumumkan untuk tidak berdesakan, kapasitas tersedia untuk 2500 orang. Masuk dari arah tengah arena, tampak hamparan pasir sebagai arena dengan latar persis film-film koboi. Disambut spanduk :Welcome to cowboy Town. Dari sisi pandang penonton tampak Salon di tengah, dengan bank disisi kiri , penjara di sebelah kanannya. Gudang pada ujung paling kanan. Pada latar depan , yang dekat area penonton , ada sumur, dan palung kayu yang di film koboi buat tempat minum kuda, plus tiang gantungan kayu, dengan tali yang besar. Jauh di kiri belakang, tower air . Bangunan- bangunan ini dari kayu, dan dibuat bertingkat, dua atau tiga.


Tiba- tiba ada anjing jenis Lassie muncul di tengah arena, he , he, saya kira tadinya anjing yang lepas begitu saja, nggak tahunya bagian dari acara. Tampilnya diikuti beberapa nonik berbaju warna-warni, beberapa koboi yang merangkap pembawa acara. Pertunjukan ini dipandu cerita tentang kehidupan tentram para koboi dan Indian , yang buyar karena datangnya sekawanan perampok. Namanya Taman Safari, sebetulnya kan pertunjukan satwa yang di kemas. Dongeng ini mengantar dengan sah kawanan burung yang berbondong terbang dari sisi kanan panggung ke kiri sementara sekumpulan ayam , bebek, dan segala unggas yang ada di Taman Safari bergerombol tertib dari kiri ke kanan. Sementara sheriff dan beberapa tamu naik kuda . Sip, dalam sekejap tampil banyak hewan dalam gerak!


Makin seru setelah perampok tampil, ada anak kepala suku yang di tawan, ada bank yang di rampok, mengantar kepada adegan baku hantam dan baku tembak, serta bom-bom. Sah mengantar bebrapa tikius putih, kelau masuk dari sisi kanan salaon menuju sisi kiri. Tikus atau marmot ya, (kelihatan dari tempat saya duduk ) ? Tempat penonton berbentuk huruf U , kanan kiri dipisah oleh pintu masuk, bentuk teater, berjenjang naik. Saya duduk pada baris ke 10 sisi kanan jalan masuk. Baku hantam disertai bunyi pukulan, bak- buk, hingga bunyi kayu ambruk, yang diatur dari arah belakang penonton. Bom yang muncul bebrapa kali, sempat di bawa ke tengah penonton, memang dibuat ” panik”, sebelum di lempar ke sumur, meledak, air sumur berhamburan, basah kuyup penontonnya! Api di munculkan saat bank , atau gudang di bakar, apinya terasa betul panasnya.









Ada pertunjukan lain yang sempat saya amati. Saya melihat bule, berbaju seragam safari . Aha, rupanya sutradara. Bule ini tidak hanya menyutradarai pemain, namun menyutradarai penonton. Penonton di pandu kapan bertepuk tangan, dan kalau aka nada bom yang diledakkan akan “action” dengan wajah ngeri dan jalan menunduk-nunduk.

Sungguh suatu pertunjukan yang bagus di tonton. Gabungan tehnologi pada pertunjukan aneka hewan mulai kuda sampai tikus, dengan koboi kulit sawo matang. Sepertinya sudah diperhitungkan, semua penonton, duduk di manapun, akan merasakan panasnya api dan kecipratan air.









No comments: