Rumah berpenghuni 4 orang yang masing-masing punya aktivitas belajar, takut buku-buku tertukar, masing-masing kami punya wilayah sendiri. “Harta” saya antara lain satu set CD hasil karya ilmiah peserta program pendidikan spesialis (PPDS) Rehabilitasi Medik , karena sebagi koordinator penelitian saya berencana membuat buku kumpulan abstrak. Minggu lalu, saya (sempat) panik, nyaris 30 CD tidak ada. Wah, heboh, saya sisir semua wilayah, termasuk wilayah suami dan dua anak. Saya “menyerah” dan mengikuti anjuran teman, kalau ada yang tidak ada, mungkin “dipinjam” penghuni lain, bilang saja: ”Kalau sudah selesai, pulangin ya”. Nah, bener saja , genap satu minggu setelah saya cari, muncul semua CD di tempat yang sudah kami ubek-ubek. He, he, “penghuni” lain (mulai) pinjem CD.
Sebelumnya yang “hilang sementara”, scarf, cincin , gelang, pokoknya benda asesori, dan kalau tak ada di tempatnya, saya hanya berkata: “ Scarf biru tak ada, bantuin cari ya”. Percaya tak percaya, yang saya cari akan muncul beberapa saat kemudian, di tempat yang sudah kami uplek sebelumnya. Sekarang “teman” saya tidak cuma mau dandan, (tapi) mau belajar juga. Huebat tenan...
Punya pengalaman dengan “teman” lain yang (juga) suka “pinjam”?
No comments:
Post a Comment