Monday, December 7, 2009

Bila si kembar sakit (mata)


Terlahir November 2009. Tanggalnya , wuaah, lupa mencatat. Induk (semang) macam apa ya saya ini, kelahiran hewan imut sampai lupa dicatat tanggalnya. Induknya kami beri nama Panda, karena belang hitam dan putih. Saya juga lupa, ini anak urutan keberapa, yang pasti bukan anak kelompok pertama. Namun, menghebohkan karena sakit mata, ya baru kali ini.
Kedua anak hewan ini istimewa, sejak lahir sudah diajak prihatin oleh ibunya. Mungkin karena alas tempatnya dilahirkan di lemari saya, saya ganti, dua anak terlahir “bule” ini diboyong ke sudut ruang tanpa alas, ya di lantai tepatnya. Berputar-putar pindah…., tetap di lantai dingin tak beralas. Tega ya, kami para manusia.

Saat sudah mulai bisa berjalan, lucu sekali mengintip di sela-sela meja, kelucuan berubah jadi mengkhawatirkan saat yang seekor tampak tergeletak lemas, dan seekor iong-iong kelaparan. Si kembar enggan menyusu atau Panda ,sang induk, segan menyusui, kami tidak tahu. Yang nampak, kedua mata bayi-bayi baru bisa jalan ini tertutup rapat. Tindakan pertama, cari susu pengganti, meminta susu jatahnya Ndoro Kakung. Belum punya pipet, terpaksa dikucurkan lewat kapas dan sendok.

Akhirnya diputuskan, membawa ke dokter hewan. Semua sibuk, Ndoro Kakung yang dapat tugas. Ndoro Kakung membawa ke klinik hewan dekat tempat praktek di sore hari, di kawasan Pluit. Diagnosa bu dokter hewan : anemia, karena kutu. Sakit mata juga karena kutu. Penyebab: induknya kurang rajin memandikan, alias menjilati. Tidak disarankan bedak kutu, karena sama dengan racun, yang akan meracuni induk bila dijilati. Obat yang diberikan, salep mata Terramycin, suplemen Biolysin. Makanan dianjurkan membeli Whiskas kecil. Dibekali 2 spuit ukuran 1 mL , untuk memberi obat dan memberi makan kedua bayi. “Anamnesis” tentang penyakit lancar, karena Ndoro Kakung tahu riwayat kehamilan, kelahiran, serta tumbuh kembangnya.

Saat dua anak dibawa berobat, si Sulung bingung, karena induk yang tadinya nampak cuek, tak mau menyusui, mengeksplorasi seluruh penjuru rumah mencari anak-anaknya . Wah, rupanya ini seperti shock therapy untuk Panda, saat anaknya kembali, gegap gempita sang induk menjilati.

Mau tahu biaya si kembar berobat? Konsultasi Rp 70.000,- per ekor. Terramycin Rp 39.000. Biolysin Rp 35 000. Whiskas lunak Rp 5500. Minuman pengantar , ndoro kakung dan asisten wara- wiri Rp 7500. Silakan menjumlah…Tidak kalah dengan dokter anak (manusia). Hehe…
Sepertinya harus kembali, untuk sang induk, bulunya kok rontok. Nah, kalau ini bukan Ndoro Kakung pastinya, tumbuh kembangnya Ndoro Kakung tidak menguasai.
Terima kasih kepada dokter hewan di Vita Pet Clinic. Hewan kesayangan kami jadi sehat dan aktif kembali…


No comments: