Menurut saya, abal-abal mengandung makna jadi-jadian, atau bo`ongan, dapat juga dikatakan tiruan. Namun penasaran, saya searcg mas Google, lho, kok menurut Wikipedia abal-abal merupakan sebutan peti mati orang Batak. Eh, pada tulisan saya ini, pastinya bukan berarti peti mati.
Terjebak travel abal-abal terjadi saat mendadak ke Purbalingga menghadiri undangan dr Mulyadi. Travel tanpa nama ini ditemukan dr Iwil melalui internet, setelah gagal mencari karcis kereta api. Travel ini bertarif Rp 160.000, menurut info dr Iwil, untuk penjemputan dalam kota, bila luar kota, plus Rp 40.000. Saya tak perlu membayar tambahan jemputan bila saya dijemput di rumah ayah saya, di wilayah Menteng Jakarta Pusat. Informasi yang saya dapatkan, saya akan dijemput pk 21.00, hari Jumat, tanggal. Saya fikir masuk akal juga, biar sampai Tegal pagi hari. Agar tidak terlambat, saya berangkat dari rumah di area Jakarta barat pk 18.30, dengan harapan tenang-tenang berbincang dengan ayah saya dulu sebelum di jemput. Lho, belum lama tiba di kediaman ayah saya, kok ada mobil berhenti tepat depan rumah, belum jauh dari pk 19.30. Saya keluar, betul, jemputan travel. Belum pernah naik travel, begitu juga teman saya yang dua lainnya, dan sebagai orang yang pertama dijemput, saya memilih bangku belakang yang berjajar bertiga. Deretan tengah ada dua kursi terpisah, dan samping pengemudi ada dua tempat lagi. Kapasitasnya tujuh orang. Saya duduk sisi kanan karena sisi kiri kursinya sudah pada posisi untuk berbaring.
Jumat malam, ternyata Jakarta rame, saya merasa berpetualang, he, tak terbiasa keluar jalur, jadilah saya menikmati acara menjemput penumpang lain. Mobil mengarah ke jalan Gatot Subroto, masuk kawasan hotel kartika Chandra, menjemput dua penumpang. Saya mulai heran, saat baru saja membuka pintu, seorang dari dua penumpang langsung bertanya: macet ya pak? Lho, kalau saya saja dijanjikan dijemput pk 21, dan saat di kartika Chandra pk 20.00, bukannya malah “kepagian”? Rupanya ke duanya dijanjikan dijemput pk 17.00. Wa,……saya mulai waspada. Mulai seru saat akan menjemput teman saya di Cimanggis. Pengemudi bertanya ke saya Bu, Cimanggisnya di mana? Lha, saya ngga tahu. Saya pernah ke rumah bu Iwil, dua kali malahan, tapi duduk atau bahkan tidur manis ya. Ngertinya sampai. Pengemudi tidak dibekali alamat oleh admin kantornya! Saya sms bu Iwil, menurut bu Iwil, bu Iwil bahkan pernah berbincang dengan pengemudi dan sudah sms alamat. Saya dipesan untuk bilang pengemudi, keluar tol Cibubur, kemudian nyebrang. Pengemudi tanya lagi, jalan Radar Auri ya bu. Wah, yang ini untung saya ingat, saya iyakan dengan cepat. Menuju Cimanggis, beberapa kali pengemudi turun mobil, utik-utik lampu mobil kiri depan, telpon-telpon dengan admin di kantor (?). Entah pukul berapa keluar tol Cibubur, nyebrang masuk jalan radar auri, gelap ya…, sepertinya ngga ada lampu jalan. Masuk kompleks saya ditanya, yang mana rumahnya bu. He , saat kebingungan bagaimana menjawabnya, (kalau sudah tepat depan rumahnya, saya tahu), bu iwil yang mungkin mendengar suara mobil, keluar ke jalan. Bu Iwil dan bu Eva segera masuk mobil, langsung menyertai saya di belakang. Beberapa saat sebelum bu iwil dan bu Eva masuk, pengemudi berusaha membetulkan posisi kursi terkiri yang ternyata permanen rebah ke belakang, dan…..tidak berhasil. Jadilah bu iwil langsung harus merebahkan diri, dan langsung lelap saat kami menuju Bekasi, menjemput dua penumpang lain.
Nah, perburuan dua penumpang Bekasi ini lebih seru lagi. Berbekalkan informasi dekat Alfa mart (sedangkan Alfa Mart kan banyak). Sementara bu Iwil lelap, saya dan bu Eva menikmati kebingungan pengemudi, yang hilir mudik masuk jalan kecil-kecil, terdengar pembicaraan pengemudi dengan yang akan dijemput: saya sudah masuk 3 kilometer. Keluar, kemudian saya sudah masuk satu kilometer, kesepakatan selanjutnya mobil kembali ke dekat sekolahan akan dipandu. Lha, kalau nga dipandu ngga bakalan ketemu jalannya masuk-masuK jalan kecil, belok-belok Penumpangnya suami istri dengan anak balita. Itu sudak pk 23 lebihi. Jadilah meninggalkan bekasi setelah pk 24.
Setelah itu saya dan bu Eva ikutan tertidur, bangun, dan tidur lagi. Ada suatu saat yang membingungkan, pengemudi meninggalkan kami dalam mobil dengan mesin menyala, disuatu pom bensin, entah raib ke mana setelah berbincang dengan pengemudi lain (?). Saya terbangun, juga semuanya, saat tiba entah dimana, rupanya tempat pemberhentian untuk kalau ingin ke toilet, atau ngopi, bahkan makan. Walah, tempatnya jauh dari bersih dan nyaman, di tepi jalan kecil, infonya ini jalan tikus pantura (?). di tempat ini pengemudi bertemu dengan pengemudi mungkin dari travel yang sama, mobilnya sama, warnanya sama, bodolnya sama…… Pengemudi teman bicara sebelum menghilang lama ternyata. Janjian jumpa? Pengemudii menghilang lagi, tidur ya..? he …jadi banyak tanda tanya.
Ketika pagi menjelang, mobil mengisi bensin, jumpa mobil angkot warna kuning, lho , masih Majalengka, lha Cirebonpun belum….Saat ikuti catatan perjalanan yang sengaja saya tuliskan di FB untuk catatan saya. Masuk tol Plumbon saat dan masuk tol Kanci. Lepas kartika Chandra pk 20 malam saat berangkat, “teman” travel yang ternyata akan ke Semarang bertanya, pk 10 apa sudah sampai Semarang? Pengemudi menjelaskan, wah, bisa di atas pk 12, brebes macet. Ternyata benar, brebes macet. Mata hari sudah cukup tinggi, toko-toko sepanjang jalan Brebes sudah buka, wah, tampak jajaran relur asin. Tegal dan Brebes sudah tak nyata bedanya, sekitar pk 10 kami tiba di Tegal daln minta diantar ke setasiun kereta api, karena bu Tini Bimo yang mukim di slawi akan menjemput perjanjian di setasiun. Selesailah perjalanan dengan travel berplat nomer semarang, Travel abal-abal (?)
Saat iseng bu Iwil tanya nama travelnya, pengemudi menjawab, ngga ada ya travel saja…he….
Catatan :
AC mobil menetes membasahi baju bu Eva dan membangunkan saya. Seperti kami bertiga, teman dari Kartika Chandra juga mencari travel karena karcis pesawat sydah habis kereta api demikian pula. Kalau bu Iwil mendapat travel abal-abal ini setelah seach di internet, entah ke dua teman kartika Chandra.
1.July 8 at 7:47pm : otw Tegal, menjelang dr Mulyadi mantu . . . . :-) Ikut? Mareee .
2. July 8 at 8:10pm (mencoba) dengan travel ke Tegal, dijemput pertama. Sekarang menyusuri Jakarta, menjemput penumpang lain.
3. July 8 at 8:19pm menjemput di hotel Kartika Chandra, 2 penumpang tujuan Semarang. Sekarang akan masuk tol. Jemput siapa ya?
4. July 8 at 8:29pm mendengarkan "teman" satu mobil berbincang, ternyata bernasib sama. Terpaksa dengan travel karena ticket pesawat habis, kereta api habis.
5. July 8 at 9:10pmkeluar tol Cibubur, menuju rumah der Setiati Budi Utami. Lewat Cibubur Junction, terbaca Bakmi GM. Lapeeer. . . ., belum sempat makan.
6. July 8 at 9:53pmsaya (merasa) dijemput kepagian,dari pemberitahuan pk 21, dijemput pk 20 pun. belum genap. "teman" dari Kartika Ch, merasa telat. Terjempu pk 20 (setelah saya), dua beliau menunggu sejak pk 17. He, sebetulnya jadual nya pk berapa ya?
7.July 8 at 10:54pmlho, hampir pk 23, masih uplek di Bekasi. :-).
8. July 9 at 4:50ammasih di wilayah Cirebon. Ini lewat mana ya, jalnnya kecil and gelap.
9. July 9 at 4:57ammobil travel berpapasan dengan travel lain. Pengemudi menyempatkan mengobrol , , ,
10. July 9 at 5:36ammobil berjalan kencang, disertai doa , karena seorang "teman" melaporkan temuannya saat rehat : ban belakngnya gundul. He, saya duduk di "atas" ban belakang.
11. July 9 at 5:38amlangit mulai terang, ngisi bensin
12. July 9 at 5:39am beriringan dengan angkot warna kuning, tertulis Majalengka
13. July 9 at 6:27amhe he he. baru sampai Palimanan.
14.July 9 at 6:33ammasuk tol Plumbon.
15. July 9 at 6:56am @tol Kanci. : info tol: LANCAR
16. July 9 at 8:54amAlhamdulillah- Tegal setelah menikmati macet di Brebes. melihat jajaran telur asin, bawang di jemur, berpapasan ikan dalam gentong.
17. July 10 at 5:31am@Setasiun kereta api Tegal. Menunggu Cirebon Expres ke Jakarta. Petualangan baru? Bismillahirrohmanirrohom . . . Semoga lancar.
18. July 10 at 5:49amdapatnya Cirex ekonomi. he. pakai panas, ngga ada AC. makanan langsung di serve sampai ke tempat duduk. Rames, pisang rebus ada yang tiga ribuan, ada yang dua ribuan. Dilengkapi minuman, kopi, aqua, mizon :-).
19. July 10 at 6:03am ternyata ada kipas anginnya, 4 kipas angin. Kipas anginnya di "krangkeng". He, kalau parkir ada yang berminat mengalihkan tempat ya. :-)
20. July 10 at 6:10am Cirex meninggalkan Tegal. Ngglondang. Lha kok tadi dijual karcis tanpa duduk ya? Ngga ngerti. Bingung mode on, dihibur angin cepoi dari jendela yang terbuka.
21. July 10 at 7:44amcirex meninggalkan Cirebon. Banyak penumpang belanja kerupuk lewat jendela. gerbongku tetap longgar :-).
He, tanpa nama tapi ada di internet. Harus lebih hati-hati dengan info di internet?