<!--[if gte mso 9]>
STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) kepada dokter yang telah di registrasi.
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter yang telah memiliki SERTIFIKAT KOMPETENSI dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya.
Setiap dokter yang melakukan praktek kedokteran di Indonesia wajib memiki STR.
Untuk memiliki STR tersebut, dokter mengajukan permohonan kepada KKI
Tiga baris kalimat di atas saya unduh setelah penelusuran dengan Google. Tersurat dan tersirat, praktek dokter berkaitan erat dengan masalah hukum. Kaitannya dengan kompetensi, dan untuk menjaga dan agar kompetensi diakui, ada jenjang yang harus dilalui. “Keadaan” ini diketahui sebagian masyarakat, dan lha kok ada ya, yang hendak memanfaatkan. Saya share pengalaman detik-detik terakhir STR saya. Cukup seru
STR saya yang pertama diuruskan sala satu RS tempat saya gawe paruh waktu, sekretaris Komite Mediknya sangat perhatian, karena mengurusnya bersama-sama, dipastikan masa berakhirnya bersama pula. Saya termasuk rombongan yang STR akan berakhir November 2011, berarti SIP (surat ijin praktek), beberapa bulan kemudian. RS paruh waktu saya menyediakan berkas-berkas, sekitar bulan Februari 2011, lalu saya lanjutkan dengan berkas dari RSCM, sebagai pendidik, pelayanan kesehatan dan peneliti. Sekitar Maret 2011, berkas yang tidak sederhana mengumpulkannya, karena menyangkut beberapa sumber administrasi, diserahkan ke PB PERDOSRI (Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik) di Cakalang Rawamangun. Jenjang yang kemudian ditempuh, berkas lanjut ke Kolegium 7 April 2011, selanjutnya tercatat surat kompetensi saya diterbitkan kolegium awal Mei 2011.
Tenang-tenang manis, saya diberi tanda terima berkas untuk STR ang diteruskan ke KKI oleh Kolegium, pada tanda terima terbaca bulan 26 Mei 2011. Siang 30 Juni 2011, saya mendapat sms dari nomer yang tidak saya kenal. SMS saya balas : “Mohon maaf , dengan siapa ?”, dijawab “Saya Ibu Gretta”.
Bingung menyikapi sms”aneh” saya lapor ke dr Umi sebagai sekretaris PB, dan di jawab akan di urus sekretaris. Saya juga menghubungi Humas KKI dengan massage pada FB agak “bersayap” , karena mengira penepon dari KKI:
Ayu, masih di KKI? Sampaikan terima kasih ke ibu Gretta, yang memberitahu STR saya sdh selesai. Fida dari PERDOSRI yang akan mengambil.
Saya bersikap ekstra hati-hati, karena pada aturannya, saya akan menerima STR saya melalui kantor pos, dan kantor pos untuk STR saya, kantor pos Daan Mogot. Ini juga berdasarkan hal yang dialami suami saya, yang bahkan ditelpon, mengatakan dari kantor pos, suami saya segera ke kantor pos Daan Mogot, dan berjumpa dengan pak Kahar, yang mengataka, tidak ada penugasan kepada personil kantor pos untuk menghubungi no telpon. STR suami saya sampai beberapa hari kemudian, setelah ada surat pemberitahuan dari kantor pos Daan Mogot. Tadinya saya menduga telpon yang saya terima dari KKI, namun setelah mencermati kembali sms yang saya terima, ternyata bukan dari KKI. SMS nya tertulis:
Met siang Ibu NURY N
dr, Sp KFR maaf
mengganggu ini STR ibu dri
KKI sdh ada .utk imfo lbih
lanjut silahkan ibu
menghbungi no ini
trimakasih..
Saya kutipkan tepat tiap kata. Saya cuekin, “bu Gretta” menelpon hari Senin siang, dengan jelas mengatakan : Ibu terima sms? STR ibu akan kami kirimkan ke kantor pos Jakarta Barat dan bisa diambil hari Rabu. Saya lihat no telpon, dengan kepala wilayah Jakarta Selatan.
Rabu pagi saya segera ke kantor pos Daan Mogot, dengan membawa tanda terima dari KKI, berjumpa pak Kahar. Senang berjumpa dengan pak Kahar yang mau mendengarkan “cerita’ saya. Rabu pagi pk 8.15, STR saya belum ada, sesungguhnya STR diambil dengan membawa pemberitahuan, yang segera dibuat pak Kahar, begitu STR kita sampai di meja kerja pak Kahar. Pak Kahar berbaik budi dengan melihat catatan, dan lemari penyimpan. Sekitar pk 13.00 pak kahar menelpon, memberitahu, STR saya sudah sampai di meja pak Kahar. Pak Kahar menelpon, karena saya datang pada pagi harinya, aturannya tidak demikian. Saya kembali ke Daan Mogot Kamis pagi, sampai pada jam yang sama pk 8.15. saya hanya menyerahkan foto copy KTP dan menanda tangani tanda terima.
Bagaimana bisa terjadi? KKI terletak di wilayah Jakarta Selatan. Semua berkas dibawa ke kantor pos Jakarta Selatan, untuk kemudian didistribusikan ke kantor pos wilayah pemegang STR. Keadaan ini dimanfaatkan oleh ibu Greta, karena pada sampul STR tertera lengkap nama, alamt no hp dan telpon rumah. Menurut info, bila merespon telpon atau sms, akan ditawarkan diambil di kantor pos Jakarta Selatan atau diantar, dengan biaya. Jelas tertulis pada amplop STR, tertulis pada pojok kanan:
-Pengiriman STR melalui pos telah dibiayai Konsil Kedokteran Indonesia
-Tidak ada biaya tambahan dalam pengiriman STR
Terima kasih pak Kahar
Para dokter, semoga lebih berhati-hati.
No comments:
Post a Comment