Saturday, May 17, 2008

PECEL MADIUN

Atas usul Pak Phil Lea, wikimu kuliner akan diadakan di Warung Pecel Madiun, Serpong pada jam 12.00 WIB, Sabtu 17 Mei 2008. Letak warung ini di jalan Raya Serpong (deket Taman Tekno). Dekat pintu keluar tol Serpong. ; Demikian "woro-woro" di Wikimu yang di layangkan oleh mas Bayu

Sambutan pertama dari mbak Sandy, Ikka, dan yang ke tiga , (lho) pak Phil. Apa mas Bayu belum memberi wangsit, bahwa usul pak Phil diterima , ya?

Selanjutnya Silvi, sambil menanyakan "cara" mencapai lokasi. mas Wahjoe Witjaksono, mengimging-imgingi enaknya pecel madiun (yand aseli!!!). mbak Retty, muncul dengan petunjuk busway. nah, pak bertold ingin hadir, namun tidak bisa , dengan dua alasan; (1) tidak bisa makan menu pedas; (2) harus meliput suatu acara di tempat yang jauh. mas Bagus yang bluesman berjanji hadir. saya berikutnya , menambah deretan tak bisa pedas, yang regu ini menjadi tiga karena pak Mimbar mendaftarkan diri jadi "trio" kena pedas ko; kena kacang :keok



Dari awal pak Mimbar dan mas Yulius sudah menyatakan tak bisa hadir. Pak Mimbar sedang "pura-pura bule", mas Yulius sedang ke Jogya.




Meidy menyusul gabung pada komentar, meskipun tidak jelas mengatakan kehadiran.
Pada hari "H" nya, saya berangkat dari tempat kerja pk 13. 00, (karena kencan dengan para sweet- duck; bukan bebek manis, tapi para yang beusia di atas 60 tahun) .Berbekal alamat dekat taman tekno, waduh.......jadi juauh...... muter. "Untung" punya hp Silvi, dengan hp Silvi, di pandu pak Phil , Nah, suami saya dan sulung yang berangkat satu jam lebih awal, menemukan tempatnya tepat pada saat yang sama dengan saya. He, he, jadinya bisa masuk lokasi bareng. (halo Papa, dilarang meninggalkan istri)
Masuk bingung juga, yang mana mas Bayu dan kawan-kawan. Luasny (katanya) 2 ha, banyak gazebo. Pak Phil bersama mas Bayu kemudian menjemput .

Kami kemudian menghampiri Bu Retty dengan 2 yunior, ibu (direktur) Melani, mas Bagus, Meidy dan Ika, serta Silvi pada satu meja panjang di Gazebo tengah. menu utamanya memang pecel, dengan aneka gorengan. yang ber kuah rawon. saya tidak beruntung, rawon habis. Saya pesan sate udang saja, meskipun digangguin mas Bagus cholestero-cholesterol. Nekat, masalahnya saya suka udang sih, sorry..........
Minumyang di sarankan pak Phil es cendol. Enak memang, ditambahi bubur sumsum.
Yang "dijual" memang suasana. Banyak kelompok keluarga dengan anak-anak yang bermain dengan bebas, halaman yang luas menyebabkan para orang tua tidak khawatir melepas anak bermain. ada bunga-bunga, termasuk bunga anggrek, tempat Ika "mejeng", di jepret mas Bayu (barangkali untuk "portofolio" - pro: melamar; eh, atau di lamar ya).
Ternyata, alamat tepatnya:
Ciater Barat Raya No. 20, Rawa Buntu
Tanggerang
Banten - Indonesia:

ternyata pula, lebih dekat dari arah Bintaro kalau dari rumah saya.
Paling tidak suami saya dapat temen bicara tentang HAKI (hak atas kekayaan intelektual dengan ) mas Phil yang Pejambon (Peranakan jawa - Ambon); saya tahu mas Bagus akan dapat momongan yang ke tiga. Meidy yang tetap kerja hari Sabtu, dan mas Bayu yang sangat bertanggung jawab atas undangannya, engga mudik meskipun ada Selasa kejepit.
Dihitung , makan kami semua mendekati 350.000, untuk ber dua belas. jadi Rp 30.000,-an ya, masih bisa berbekal gorengan pulang. Mas Bayu jadi bandar. bandarnya baik, kembalian saya kelebihan, Olly sulung saya sampai bingung. Tekor nggak mas?


6 comments:

Anonymous said...

Weleh weleh.. itu peyek kacang sudah sampai australia rasa daun jeruknya. Terimakasih sudah berbagi. Kalau boleh komentar... Itu suami kok ya mendukung banget karier dan kemauan mbok wedhoke. Umumnya saya lihat para dokter sudah sibuk sendiri-sendiri, didunia sendiri-sendiri.

Salam hormat buat keng Raka..

L.S Handikin said...

Hmmm ketemu juga akhirnya lokasi pecel madiun ini walaupun sempat nyasar kebablasan setelah taman tekno.Menu sesuai rekomendasi mas Phil Lea,pecel plus cendol....mak nyusss.Trims.

Anonymous said...

Waduh,seneng rasanya ketemuan sama bu Dokter kemaren..
Apalagi denger obrolannya bu Dokter yang funky (gaul)..Pasti mahasiswanya pada seneng punya dosen kayak Bu Dokter..;-)
BTW.. Bu Dokter Abers juga ya? Kemaren gak ikut Gathering diKebon Kacang?

dr. Nury Nusdwinuringtyas, SpRM, M.Epid said...

Terima kasih , pak Mimbar.

jangan lupa, bagi-bagi sama lumba-lumba peyek imajinasinya.
Saya memang hobby minta dukungan, he he, aman......, untuk semua aktivitas

Anonymous said...

@Bapak Mimbar Sapitro,
Apa di Australia enggak ada peyek,to?(nggak bisa ya dikirim dari tanah air?)
Kalau di Perth kan banyak orang menanam jeruk kan jadi tinggal memetik daunnya .
Saya harap bapak sehat-sehat saja yah,menghirup udara yang segar dan bersih. Tolong dong bapak menulis mengenai sistem pelayanan kesehatan disitu atau mengintip di Royal Perth Hospital?
Salam dari kami.

Anonymous said...

Pak I.S. Yang saya cer kemecer di rig pengeboran nampaknya daun jeruk "belum dihalalkan" kalau jeruknya banyak. Sekali-=sekali kami diberi gorengan krupuk merah, tetapi ya kalau mbule melihat minyak kotos-kotos meling-meling - pada kurang sreg nampaknya.
Soal RPH nanti kalau ada waktu melihatnya saya akan tuliskan.