Sulung saya sejak awal puasa panum (kepaniteraan umum/ magang) di kebidanan, jaga seminggu 2 kali. Jadi ingat puluhan tahun lalu, sebagai dokter muda, puasa- puasa panum di bagian bedah. Aktivitas utama (saat itu) kalau puasa, tengah malam hingga subuh merawat pasien korban mercon.
Saat itu mercon marak, bukan yang kecil, besar, dan sering kejadian, petasan disundut, eh, yang dilempar koreknya, merconnya meledak di tangan. Nah, semalaman saya “menisik” tangan, yang harus dikerjakan dengan cepat, dan hati-hati, menghindari infeksi , serta agar (terutama) fungsi tangan tidak terganggu.
Sekarang petasan nyaris tak terdengar, penertiban konsisten tiap tahunnya. Nah, merubah perilaku “nasional” untuk petasan bisa, yang lain kalau mau, (pasti) bisa juga.
Mau mulai dari mana?
No comments:
Post a Comment