Nyaris dua minggu, artinya sudah 10 hari tukang bubur yang mangkal dekat prapatan tidak ada di tempatnya biasa mangkal. Saat berangkat gawe , biasanya sudah siap melayani, sehingga saya tidak kesulitan membawakan ayah saya bubur hangat. Ini kali ke dua , tukang bubur prapatan “menghilang”. Sebelumnya tak hadir nyaris sebulan, untuk kemudian segera kembali ke pangkalannya dengan damai karena tempat mangkalnya tak diserbu ukang bubur lain. Sepertinya saya tak akan kehilangan tukang bubur prapatan, semoga cepat kembali.
Sungguh suatu perjanjian yang manis, tak merebut lahan sesama teman.
Kira-kira saya bisa ngga ya ?
No comments:
Post a Comment