Sunday, February 12, 2017

Jaka Tingkir


     Banyak yang berperan dalam kehidupan Jaka Tingkir, karena setelah ayahnya pralaya ditangan Sunan Kudus, dan tak lama kemudian ibunya juga meninggal, mas Karebet menjadi putra asuh Nyi Ageng Tingkir. Demikianlah nama jaka Tingkit disandang mas Karebet. Jaka Tingkir tumbuh menjadi pemuda yang gemar bertapa. Sunan Kalijaga adalah guru pertama jaka Tingkir. Jaka Tingkir berguru pula pada Ki Juru Martani.
     Kisah babad Tanah Jawi menyebutkan Jaka Tingkir ingin mengabdi ke ibukota Demak. Jaka tingkir pandai mengambil hati raja Demak Trenggana, sehingga diangkat menjadi lurah wiratamtama, kepala prajurit Demak. Beberapa waktu kemudian, Jaka Tingkir dipecat. Keadaan yang terjadi karena saat bertugas menyelesksi penerimaan prajurit baru, ada seorang pelamar bernama Dadungawuk yang sombong dan suka pamer. Jaka Tingkir menguji kesaktiannya dengan melemparkan Sadak Kinang. Dadungawuk tewas, Jaka Tingkir diusir dari Demak. Ini sesuai dengan ingatan saya. Ada beberapa kisah yang agak membingungkan saya.
     Jaka Tingkir meninggalkan Demak, dan bergutu kepada Ki Ageng Banyu Biru yang juga bernama Kebo Kanigoro, kakak ayahnya. Setelah tamat, ia kembali ke Demak bersama ketiga murid yang lain, yaitu Mas Wila, dan Ki Wuragil.
     Rombongan Jaka Tingkir menyusuri Sungai Kedung Srengenge menggunakan rakit. Muncul kawanan siluman buaya menyerang mereka namun dapat ditaklukkan. Bahkan, kawanan tersebut kemudian membantu mendorong rakit sampai ke tujuan. Ini kisah yang saya dongengkan dan saya belikan bukunya untuk sulung, ketika saat Sekolah dasar kami ajak sulung dan bungsu ke Solo, kota kelahiran ayahmya. Sulung senang sekali, mendapati Jaka Tingkir bukan hanya suatu kisah, ada sososk sesungguhnya.
     Saat itu Trenggana sekeluarga sedang berwisata di Gunung Prawoto. Jaka Tingkir melepas seekor kerbau gila yang dinamakan sebagai Kebo Danu yang sudah diberi mantra (diberi tanah kuburan pada telinganya). Kerbau itu mengamuk menyerang pesanggrahan raja, di mana tidak ada prajurit yang mampu menanggulang.Jaka Tingkir tampil menghadapi kerbau gila. Kerbau itu dengan mudah dibunuhnya. Atas jasanya itu, Trenggana mengangkat kembali Jaka Tingkir menjadi lurah wiratamtama.
Kisah dalam babad tersebut seolah hanya kiasan, bahwa setelah dipecat, Jaka Tingkir menciptakan kerusuhan di Demak dan ia tampil sebagai pahlawan yang meredakannya. Oleh karena itu, ia pun mendapatkan simpati raja kembali.
     Prestasi Jaka Tingkir sangat cemerlang meskipun tidak diceritakan secara jelas dalam Babad Tanah jawi Babad Tanah jawi. Hal itu dapat dilihat dengan diangkatnya Jaka Tingkir sebagai Adipati Pajang bergelar Adipati Adiwijaya. Ia juga menikahi Ratu Mas Cempaka, putri Trenggana.
     Sebagai Adipati pajang bernama Hadiwijaya dan menantu Sultan Trenggana, Jaka tingkir diminta keluarga Demak menumpas Arya Penangsang. Setelah peristiwa tahun 1549 tersebut, Pusat kerajaan tersebut kemudian dipindah ke Pajang dengan Hadiwijaya sebagai raja pertama. Demak kemudian dijadikan Kadipaten dengan anak Sunan Prawoto yang menjadi Adipatinya
     Hadiwijaya juga mengangkat rekan-rekan seperjuangannya dalam pemerintahan. Mas Manca dijadikan patih bergelar Patih Mancanegara, sedangkan Mas Wila dan Ki Wuragil dijadikan menteri berpangkat ngabehi.
     Almarhum ayah mertua berpesan untuk melacak kerajaan pajang, karena surat kekancingan beliau berpangkal pada pangeran benowo. Kami temukan makan Hadiwijaya , pageran benowo dan kerabat Pajang di Desa Butuh.

No comments: