Tuesday, February 21, 2017

Ki Ageng Pemanahan: Ki Ageng Sela dan Sayembara


     Setiap kali mendapati silsilah, pada dasarnya akan berpangkal pada Brawijaya V. Saya penasaran saja, bagaimana hubungan Ki Ageng Pemanahan dengan Brawijaya V. Saya telusuri bacaan-bacaan yang bisa saya dapatkan. Ki Ageng Pemanahan, tidak saya dapati nama kecilnya adalah putra Ki Ageng Enis, dan cucu Ki Ageng Selo. Ki Ageng Selo, keturunan Brawijaya V. Nama "Pamanahan" diambil dari tempat tinggalnya setelah dewasa, yaitu suatu tempat di utara Laweyan bernama Pamanahan (sekarang menjadi Manahan).
     Ki Ageng Sela berasal dari Sela (Grobongan yang ter letak di dekat tempat yang secara tradisi dicari sebagai tempat Kerajaan Mataram Kuno. Dari garis lagi, adalah turun Majapahit (Brawijaya V –Bondang Kejawan Getas pandawa), dan garis ibu turun dewa (Nawangwulan – Nawangsih – Getas pandawa). Putra tertua Getas Pandawa, KI Ageng Sela (Bagus sogom, sagam?) mempunyai 6 putri dan 1 putra, Ki Ageng Enis (ragil). Ki Ageng Enis mempunyai seorang anak, Pemanahan dan memungut anak angkat, penjawi (keponakan misan).

      Ki Ageng Sela ingin menjadi raja. Setelah tekun bertapa, Ki Ageng Sela mendapat wisik bahwa dirinya tidak mungkin menjadi raja, dan wahyu kraton akan pindah dari Demak ke pajang. Walau pun dirinya tidak mungkin menjadi raja namun Ki Ageng Sela tetap berdoa agar keturunannya dapat mewujudkan cita-citanya. Harapan itu mulai terang ketika Tingkir datang kepadepokan Sela untuk berguru kepadanya. Setelah melihat pertanda bahwa Tingkir, yang juga senang tapa brata, akan mendapatkan wahyu kraton, maka Ki Ageng sela menitipkan turunnya kepada Tingkir. 
     Harapan Ki Ageng Sela semakin cerah ketika Tingkir diangkat sebagai lurah tamtama demak, diambil menantu oleh Sultan Trenggana, dan dijadikan Bupati pajang, bergelar Hadiwijaya. Oleh karenanya, Ki Ageng sela mengubah siasat dan menghentikan perlawanan terhadap Demak. Secara kebeneran ketiga tokoh sela ini berguru kepada sunan Kalijaga, yang juga guru Hadiwijaya. Mereka dianggap sebagai adik-adik sang Bupati. Pemanahan dan penjawi diangkat sebagai lurah prajurit, dan martani, yang lebih tua, diangkat sebagai ‘’pembimbing’’ mereka. Karena eratnya hubungan mereka berempat, maka Srubut [Danang, Sutawijaya, anak Pemanahan], diangkat putra oleh Hadiwijaya


Ki Ageng Pemanahan dan Sayembara
     Hadiwijaya diminta menggulingkan Arya Penangsang, Adipati Jipang yang menjadi raja Demak setelah membunuh Sultan Prawoto, putra Sultan Trenggana. Arya Penangsang sendiri adalah keponakan Sultan Trenggana. Hadiwijaya segan memerangi Arya Penangsang, sehingga mengadakan sayembara, siapa yang dapat mengalahkan Arya Penangsan, diberi hadiah tanah Pati dan Mataram. Ki Ageng Pemanahan berhasil membubuh Arya Penangsang, selanjtnya mendapat hadiah alas Mentaok, yang selanjutnta menjadi mataram Islam denga danang Sutawijoyo bergelar Panembahan Senapati sebagai raja pertama.

No comments: