Tuesday, February 7, 2017

Trilogi :Demak – Pajang- Mataram Islam

Demak
      Demak yang berdiri dengan Adipati pertama raden Patah, merupakan awal kerajaan Islam. Sebelum majapahit runtuh, Demak merupakan bagian dari Majapahit. Raden Patah bergelar Senapati Jumbung Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Setelah Majapahit runtuh, Demak memisahkan diri. Raden Patah bertahta cukup lama, 1478 hingga 1518. Namun ada tulisan yang mengatakan, Raden Patah turun tahta tahun 1507.
       Raden patah digantikan putranya Pati uUnus yang terkenal sebagai pangeran Sebrang Lor. Gelar yang diperoleh karena keberaniannya memimpin Demak berperang melawan Portugis di Selat Malaka. Pati Unus bertahta tahun 1518 hingga 1521. Pati Unus wafat di tahun 1521.
       Pati Unus digantikan adiknya Sultan Trenggana. Mas Karebet atau yang dikenal sebagai Jaka Tingkir menjadi menantu sultan tenggana. Jaka tingkir yang putra Kebo Kenanga, yang setelah memeluk agama Islam lebih dikenal sebagai Ki Ageng Pengging, juga merupakan keturunan Brawijaya V.
       Tahun 146, sultan Tenggana wafat saat perang di Pasuruan, penggantinya adiknya, Sultan Prawoto. Prawoto tidak bertahta lama (1546-1549). Terjadi perebutan tahta dalam keluarga. Prawoto dibunuh oleh Aryo Penangsang, selanjutnya Arya Penangsang menjadi raja Demak. Meski Arya Penangsang merupakan cucu Raden Patah dari putranya yang bernama Raden Kikin, keluarga kerajaan Demak tidak menyetujui untuk menjadi raja Demak.
       Arya penangsang tak lama bertahta. Dijatuhkan oleh Jaka Tinggkir. Jaka Tingkir yang Bupati Pajang dengan nama Hadiwijaya, memindahkan kerajaan ke Pajang.

No comments: